Covid-19

[Berita] - Pemerintah Dorong Fintech untuk Tingkatkan Inklusi Keuangan dan Transformasi Digital
Inklusi keuangan memegang peranan penting dalam percepatan berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), khususnya dengan memanfaatkan teknologi digital melalui pembiayan berbasis teknologi finansial (fintech).

[Berita] - Kecerdasan Artifisial Bantu Ungkit Perekonomian Nasional di Masa Depan
Pemanfaatan Kecerdasan Artifisial (Artificial Intelligence/AI) diyakini akan meningkatkan efisiensi dan produktivitas bisnis, serta mendorong inovasi di berbagai sektor. Oleh karena itu, pemanfaatannya harus diarahkan untuk menjawab berbagai permasalahan pembangunan di Indonesia, termasuk penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

[Berita] - Pertemuan Dewan MEA Ke-19 Bahas Pemulihan Ekonomi ASEAN hingga Evaluasi Cetak Biru MEA 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri Pertemuan ASEAN Economic Community Council (AECC) / Dewan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ke-19 yang digelar secara virtual pada Selasa (10/11) di Jakarta. Pertemuan yang dipimpin oleh Tran Tuan Anh dari Vietnam ini dihadiri oleh seluruh AECC Ministers dari 10 Negara Anggota ASEAN (AMS).

[Berita] - Optimistis Hadapi Masa Depan, Penanganan Pandemi dan Pemulihan Ekonomi Berada di Jalur yang Tepat dan Seimbang
Pemerintah menegaskan bahwa upaya penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi senantiasa dilakukan dengan tepat. Kedua aspek kebijakan itu pun telah berhasil direalisasikan dengan seimbang.

[Berita] - Kejar Visi 2036, IMT-GT Susun Cetak Biru 2022-2026
Di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia, kerja sama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) tetap menunjukkan komitmennya menjalankan berbagai program dan kegiatan dalam mendukung pencapaian Visi 2036, yaitu "Menjadikan kawasan IMT-GT sebagai kawasan terintegrasi, inovatif, inklusif dan berkelanjutan di 2036".
[Grafikonomi] - Tata Kelola & Akuntabilitas Kartu Prakerja Terus Ditingkatkan
Melalui Program Kartu Prakerja, kompetensi para pencari kerja baru, pencari kerja yang alih profesi, atau korban PHK diharapkan bisa ditingkatkan di masa pandemi Covid-19 ini. Tentunya untuk bisa membawa dampak jangka menengah dan panjang. Kartu Prakerja pada hakikatnya disiapkan untuk mengurangi gap antara kompetensi SDM dan kebutuhan dunia kerja.