Pemerintah terus menegaskan komitmen untuk memperkuat iklim investasi dan meningkatkan kepercayaan pelaku usaha terhadap perekonomian nasional. Dalam berbagai diskusi dengan mitra internasional dan dunia usaha, Pemerintah menyoroti pentingnya kolaborasi yang lebih erat untuk mengatasi tantangan berusaha sekaligus memanfaatkan peluang pertumbuhan yang semakin besar.
Capaian pertumbuhan yang mencapai 5,04% (yoy) menunjukkan kondisi perekonomian nasional yang stabil dan memiliki ketahanan yang baik. Pertembuhan investasi, dinamika perdagangan yang cukup aktif, dan tingginya optimisme masyarakat, juga turut berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan saat ini. Dengan capaian tersebut, Indonesia masih menghadapi tantangan untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% di tahun 2029 dan target untuk keluar dari middle income trap pada tahun 2034.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerima Duta Besar LBBP RI untuk Kerajaan Belgia merangkap Keharyapatihan Luksemburg dan Uni Eropa (UE) Andri Hadi, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (14/11). Pertemuan tersebut membahas perkembangan penyelesaian Perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) serta langkah-langkah penguatan kerja sama perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Uni Eropa.
Pemerintah terus mempercepat transformasi menuju ekonomi hijau dan berkelanjutan melalui penguatan industri kendaraan listrik berbasis baterai. Pengembangan ekosistem ini menjadi bagian penting dalam strategi hilirisasi nasional yang tidak hanya bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya mineral strategis, tetapi juga mendorong kemandirian industri dan ketahanan energi nasional.
Pemerintah memastikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Provinsi Sumatera Barat akan terus berjalan dan dapat diakses masyarakat hingga akhir tahun 2025. Kepastian ini diperoleh dari hasil kegiatan monitoring dan evaluasi penyaluran KUR yang dilakukan oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha BUMN Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama para Penyalur KUR dan pemangku kepentingan terkait.
Minyak sawit tetap menjadi salah satu pilar ekonomi terpenting Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari kontribusi besar minyak sawit terhadap surplusnya nilai neraca perdagangan Indonesia sebesar USD4,34 miliar pada September 2025. Dari Januari hingga September 2025, volume ekspor minyak sawit Indonesia mencapai 28,66 juta ton, meningkat 11,26% dibandingkan tahun lalu. Harga rata-rata minyak sawit mentah dan tandan buah segar juga tetap di atas Rp3 ribu per kilogram sehingga berdampak positif bagi produsen dan jutaan petani kecil.