

Pemerintah terus berkomitmen untuk memperkuat kerja sama ekonomi dengan berbagai negara mitra strategis, termasuk Tiongkok, melalui berbagai upaya peningkatan perdagangan, investasi, dan proyek-proyek strategis yang berdampak langsung terhadap penciptaan lapangan kerja dan nilai tambah dalam negeri.
Pemerintah terus menyiapkan berbagai upaya untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional, diantaranya berupa serangkaian kebijakan stimulus ekonomi. Melalui rapat koordinasi yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Jumat (23/05), Pemerintah telah merumuskan sejumlah insentif ekonomi untuk kuartal II tahun 2025.
Koperasi di Indonesia hadir untuk memajukan kesejahteraan anggota dan masyarakat, serta turut membangun tatanan perekonomian nasional. Hal tersebut diperkuat dengan adanya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Mendukung upaya tersebut, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian juga terus berupaya untuk memperkuat keberadaan koperasi pegawai di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian termasuk dengan menciptakan inovasi berbasis teknologi agar memudahkan seluruh anggota serta mitra koperasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada hari Jumat (23/05) berkesempatan untuk turut menghadiri pelantikan para Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang baru di lingkungan Kementerian Keuangan. Salah satu pejabat yang dilantik yakni Bimo Wijayanto yang menggantikan Suryo Utomo sebagai Direktur Jenderal Pajak. Bimo Wijayanto sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.
Pemerintah terus mengupayakan percepatan pertumbuhan ekonomi nasional dengan menargetkan capaian hingga 8% melalui strategi optimalisasi di berbagai sektor strategis. Melalui upaya peningkatan investasi, penguatan sektor industri, digitalisasi, hingga pemerataan infrastruktur, diharapkan mampu menciptakan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian secara menyeluruh, memperkuat daya saing nasional, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pemerintah terus berkomitmen mengoptimalkan potensi komoditas yang dimiliki Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satunya yakni kelapa sawit, yang merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia serta berkontribusi besar terhadap ekspor dan penyerapan tenaga kerja.