

Sherpa G20 Afrika Selatan, Amb. Zane Dangor, membuka Pertemuan Sherpa G20 ke-3 yang berlangsung pada tanggal 25-27 Juni 2025 di Sun City Resort, Provinsi North West, Afrika Selatan. Dalam sambutannya, Amb. Dangor menekankan Solidaritas, Kesetaraan, dan Keberlanjutan—tema utama Presidensi G20 Afrika Selatan—sangat penting untuk memperkuat multilateralisme dan mendorong reformasi dalam arsitektur keuangan global, pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), dan respons bersama terhadap tantangan geopolitik dan ekonomi saat ini.
Upaya Pemerintah Kota Manado untuk memperluas layanan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) melalui pinjaman daerah kepada PT SMI dinilai sebagai langkah strategis yang layak didukung dalam rangka meningkatkan pelayanan dasar masyarakat. Perjanjian pinjaman daerah senilai Rp80 miliar yang ditandatangani di Manado pada Rabu (2/07) tersebut juga menjadi wujud dari upaya Pemerintah Pusat untuk mendorong inovasi pembiayaan daerah dalam percepatan pembangunan infrastruktur.
Korea Selatan selaku Ketua MIKTA 2025 menyelenggarakan Pertemuan Sherpa Negara MIKTA di sela-sela rangkaian Pertemuan Sherpa G20 ke-3 di Sun City, Afrika Selatan, beberapa waktu lalu. MIKTA merupakan kerja sama informal negara-negara middle power yaitu Meksiko, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia. Terdapat keselarasan antara prioritas Presidensi G20 Afrika Selatan dan fokus MIKTA tahun ini yang diusulkan Korea Selatan, khususnya dalam pemberdayaan kaum muda dan pembangunan berkelanjutan.
Dalam rangka mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045, diperlukan transformasi menyeluruh pada berbagai sektor pembangunan nasional. Sektor logistik menjadi salah satu bidang strategis yang perlu untuk terus didorong reformasi dan penguatannya, mengingat peran krusial sebagai tulang punggung arus barang dan jasa yang mampu mendorong efisiensi distribusi, memperkuat konektivitas wilayah, serta meningkatkan daya saing perekonomian.
Transformasi digital saat ini telah berkembang menjadi pilar utama dalam kerangka pembangunan nasional yang berkelanjutan. Proses digitalisasi tidak hanya memberikan kontribusi terhadap peningkatan efisiensi operasional di berbagai sektor, tetapi juga membuka peluang-peluang baru yang luas untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkeadilan, sehingga mampu menciptakan inklusivitas serta pemerataan kesejahteraan di seluruh lapisan masyarakat.
Memasuki era baru ekonomi yang sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi, kemampuan untuk mengolah dan menganalisis data secara efektif telah menjadi pilar utama dalam pengambilan keputusan yang strategis di berbagai sektor, mulai dari sektor logistik, keuangan, hingga pengembangan kebijakan publik.