Sumber ekon.go.id

Pemerintah Luncurkan Making Indonesia 4.0

04 Apr 2018 22:09

Menghadapi ekonomi digital yang semakin berkembang pesat, pemerintah berkomitmen meningkatkan industri nasional dengan meluncurkan Roadmap "Making Indonesia 4.0". Peluncuran ini diresmikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo ini pada Hari Rabu (4/4) di Jakarta. 

Roadmap ini diperuntukkan sebagai strategi Indonesia untuk dapat bersaing dalam industri global. Nantinya konektivitas industri 4.0 melalui teknologi, informasi, dan komunikasi yang terintegrasi akan lebih efisien serta meningkatkan kualitas produk industri manufaktur.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menuturkan, pemerintah akan terus berkomitmen membangun ekosistem yang akan menguntungkan dunia usaha dan stakeholders terkait lainnya.

Pertama, berupa insentif fiskal. Pemerintah bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah mematangkan desain kebijakan menyangkut tax holiday.

“Dulu masih ada embel-embel 20-100%. Kalau tax holiday, holiday saja, yang artinya 100%,” tutur Menko Darmin.

Kedua, tidak ada lagi deskresi. Pemerintah sudah selesai merumuskan 131 kegiatan industri dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) atau kode statistik yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS).

“KBLI kita masukan ke sistem sebagai pilar kedua untuk mendukung onlinesingle submission. Nantinya hanya akan membutuhkan waktu 30 menit saja, tidak lagi lima hari,” ungkapnya.

Selain itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi salah satu perhatian khusus. Pemerintah telah menyiapkan program pendidikan dan pelatihan vokasi.

Lebih lanjut, Menko Darmin menjelaskan terdapat 5 (lima) sektor manufaktur pada industri 4.0 ini, yaitu industri makanan dan minuman, industri tekstil dan pakaian, industri otomotif, industri kimia, serta industri elektonik.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto menerangkan Making Indonesia 4.0 memuat 10 inisiatif nasional yang bersifat lintas sektoral untuk mempercepat perkembangan industri manufaktur di Indonesia.

Kesepuluh inisiatif tersebut mencakup perbaikan alur aliran barang dan material, membangun satu peta jalan zona industri yang komprehensif dan lintas industri, mengakomodasi standar – standar keberlanjutan, memberdayakan industri kecil dan menengah, membangun infrastruktur digital nasional, menarik minat investasi asing, peningkatan kualitas sumber daya manusia, pembangunan ekosistem inovasi, insentif untuk investasi teknologi, serta harmonisasi aturan dan kebijakan.

“Industri 4.0 perlu segera diimplementasikan untuk menjawab tantangan sektor industri saat ini agar Indonesia tidak tertinggal dari negara lain yang semakin berdaya saing,” pungkasnya. (ekon)

***


Bagikan di | Cetak | Unduh