
Pemerintah Optimis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada kuartal III Akan Semakin Meningkat
06 Aug 2014 14:28Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menyampaikan beberapa perkembangan perekonomian Indonesia pada satu triwulan pertama serta situasi perekonomian global terbaru dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (5/8/2014).
Menko Perekonomian mengatakan BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan kedua sebesar 5,12%, angka tersebut tidak terlepas dari kondisi perekonomian global yang juga dipengaruhi oleh kebijakan tappering off yang dilakukan oleh Bank Sentral Amerika.
“Melihat kondisi ini ekonomi global masih dalam tahapan konsolidasi” ujarnya.
Adanya normalisasi kebijakan dari the Fed melakukan normalisasi dengan cara penarikan quantitative easing diharapkan selesai pada tahun ini, hal ini diimbangi juga oleh pemberian stimulus yang besar terhadap eropa dan jepang, kondisi inilah yang membuat perekonomian dunia terkonsolidasi, ada yang mendapatkan benefit dan tidak.
“Ekonomi negara-negara berkembang cenderung menjadi melambat perekonomiannya dibadingkan ketika Amerika melakukan quantitative easing, risiko perekonomian global masih berpotensi mengancam bagi Indonesia oleh karena itu kita harus bisa mengantisipasinya” tegasnya.
Menko Perekonomian menjelaskan hingga saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai angka 5,12% hal ini disebabkan oleh konsumsi domestik yang masih tumbuh dengan sangat baik sebesar 5,59 persen dibandingkan kuartal tahun 2013 kita yang hanya tumbuh 5,15 persen, banyak yang beranggapan hal ini disebabkan oleh pemilihan presiden yang telah terjadi di Indonesia, sehingga daya beli masyarakat menjadi semakin besar. Dari sektor investasi pun banyak yang beranggapan akan terjadi kendala akibat dilaksanakannya pemilihan Presiden namun hal ini tidak terbukti.
“Dengan income masyarakat yang meningkat, maka daya beli pun akan meningkat, hal inilah yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai angka 5,12 persen, di samping itu investasi Indonesia di kuartal kedua meningkat lebih tinggi dibandingkan dengan investasi kuartal dua pada tahun 2013” ujarnya.
Namun sisi ekspor mengalami penurunan sebesar 1,04 persen. Hal ini akibat dari penurunan yang signifikan pada ekspor minerba tetapi masalah ini sudah ditangani oleh pemerintah dengan segera dengan melakukan kesepakatan renegosiasi di sektor minerba dan diharapkan ekspor minerba akan kembali menjadi masuk dalam kontribusi peningkatan Ekonomi Indonesia.
“Kita optimis semua masalah bisa terselesaikan di kuartal 3 tahun 2014, sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 3 akan jauh lebih baik dibanding kuartal-kuartal sebelumnya” tutupnya tegas.