Sumber ekon.go.id

Upaya Mendorong Ekonomi Daerah di Wilayah Timur Melalui Kemitraan Closed Loop

24 Mar 2022 18:37

Perekonomian Indonesia melaju positif dengan adanya dukungan berbagai sektor, termasuk kontribusi dari sektor pertanian. Sektor pertanian menjadi komponen vital dalam menjaga ketahanan pangan, berlaku sebagai instrumen pengentas kemiskinan, hingga penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat.

Sektor pertanian Indonesia dinilai mempunyai potensi yang baik kedepannya terutama subsektor hortikultura yang telah tumbuh sebesar 3,08 (yoy) dibandingkan subsektor lainnya. Subsektor hortikultura menjadi sangat berpotensi karena tidak hanya berisi produk pangan melainkan juga produk buah-buahan, sayur, tanaman hias, hingga obat-obatan. Melihat potensi tersebut, Pemerintah terus berupaya melakukan pengembangan terhadap subsektor hortikultura guna melakukan diversifikasi produk pertanian yang akan meningkatkan daya saing dan juga memperluas pangsa pasar.

Implementasi dari upaya pengembangan hortikultura tersebut salah satunya diwujudkan dalam kegiatan Panen Cabai Rawit Merah (CRM) hasil kemitraan closed loop di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Kamis (24/03). Dalam kegiatan tersebut dilakukan peninjauan terhadap hasil panen CRM yang mencapai 15 ton/ha dengan Harga Pokok Penjualan (HPP) sebesar Rp10.000,00 per kg dan harga jual petani sebesar Rp30.000,00 per kg. Penetapan HPP dan harga jual yang menguntungkan petani ini merupakan dampak adanya kemitraan closed loop. Kemitraan closed loop merupakan suatu pendekatan yang dilakukan Pemerintah guna membentuk rantai pasok dan rantai nilai produk hortikultura dengan memberikan pasar tersendiri untuk hasil pertanian.

"Produksi hortikultura kerap kali dihadapkan pada fluktuasi harga dikarenakan sifat produknya yang perishable (mudah rusak). Oleh karena itu dibutuhkan upaya Pemerintah untuk menjaga kestabilan harga pangan khususnya hortikultura melalui pengembangan kemitraan closed loop,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Yuli Sri Wilanti. Setelah meninjau hasil panen CRM, kegiatan dilanjutkan dengan pengiriman hasil produksi Yuli Sri Wilanti tersebut ke pasar Alok.

Dalam kegiatan tersebut, Wakil Bupati Sikka Romanus Woga juga turut memberikan apresiasinya kepada petani milenial yang tergabung dalam Moeda Petani Farm (MFT) karena telah mengelola closed loop dengan baik. Selanjutnya juga dilakukan penyerahan buku pintar kemitraan closed loop secara simbolis oleh Asisten Deputi Yuli kepada Bupati Sikka dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.

Selain memberikan kemajuan terhadap sektor hortikultura, pengimplementasian kemitraan closed loop tersebut juga diharapkan mampu mendorong kemajuan ekonomi daerah di wilayah Indonesia Timur dan menjadi success story bagi daerah lain dalam pengembangan agrikultural mengingat masih luasnya lahan yang belum termanfaatkan dengan baik serta melimpahnya SDM yang berpotensi di Nusa Tenggara Timur.

Kegiatan panen ini turut dihadiri Guru Besar FEM IPB, perwakilan Kemendes PDTT, LPDB Kemenkop UKM, Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Sikka, Bank Pembangunan Daerah Provinsi NTT, Universitas Nusa Nipa, PT Telkom Indonesia Maumere, PT Petrokimia Gresik, PT East West Seed Indonesia, PT Agromar, PT Dharma Guna Wibawa, PT Pandawa Agri, Yayasan Bina Tani Sejahtera, serta Poktan Moeda Tani Farm. (dft/fsr)

***


Bagikan di | Cetak | Unduh