Sumber ekon.go.id

Terus Dorong Peningkatan Konsumsi Buah Nusantara, Pemerintah Gelar Kembali Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-7 Tahun 2022

18 Aug 2022 19:22

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/435/SET.M.EKON.3/08/2022

Terus Dorong Peningkatan Konsumsi Buah Nusantara, Pemerintah Gelar Kembali Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-7 Tahun 2022

Bekasi, 18 Agustus 2022

Sektor pertanian memberi kontribusi yang cukup baik untuk perekonomian Indonesia, karena sektor ini terus bertumbuh positif. Salah satu subsektor pertanian yakni hortikultura masih bepotensi untuk didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor.

Pada Triwulan II-2022 sektor pertanian tumbuh sebesar 1,37% (yoy). Selain itu, BPS mencatat penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian pun meningkat signifikan, dapat dilihat dari distribusi penduduk yang bekerja mencapai 29,96% atau sekitar 1,86 juta orang per tahun (yoy).

Beralih ke komoditas hortikultura, khususnya sayur-mayur dan buah-buahan, bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan konsumsi kedua hal itu untuk hidup lebih sehat yakni sejumlah 400 gram/orang/hari. Terdiri dari 250 gram sayur (setara dengan dua porsi atau gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan), dan 150 gram buah (setara dengan tiga buah pisang ambon ukuran sedang atau tiga buah jeruk ukuran sedang) (Kemenkes RI, 2014). Hal ini menunjukkan sayur dan buah memiliki kandungan vitamin, mineral, dan serat yang sangat diperlukan dan bagus bagi tubuh.

Dalam rangka terus mendorong peningkatan konsumsi buah nusantara, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI bersama stakeholders lainnya kembali menyelenggarakan Gelar Buah Nusantara (GBN), yang pada tahun ini merupakan gelaran ketujuh dengan mengangkat tema “Konsumsi Buah Nusantara untuk Indonesia Sehat”.

Melalui tema tersebut, Kemenko Perekonomian berupaya terus mengampanyekan dan menyosialisasikan peningkatan konsumsi buah nusantara menuju masyarakat yang hidup sehat, menanamkan kecintaan terhadap buah kepada anak-anak, mendorong peningkatan agribisnis buah nusantara, meningkatkan pendapatan petani buah, serta menjadikan buah nusantara sebagai pemain utama dalam negeri, dan meningkatkan ekspor buah lokal.

“Kami berharap GBN ke-7 dapat menjadi momentum kebangkitan buah nusantara untuk berjaya di dalam negeri dan berdaya saing di luar negeri dengan harga yang kompetitif. Selain itu, GBN dapat menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas di seluruh Indonesia, sehingga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai dan mengonsumsi buah nusantara,” tutur Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Machmud, yang mewakili Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, pada acara Pembukaan GBN ke-7 Tahun 2022, di Kebun Jati Asih – Bekasi, Kamis (18/08).

Menyoal konsumsi buah, rata-rata konsumsi masyarakat Indonesia sebesar 81,14 gram/kapita/hari (BPS, 2021). Namun jumlah tersebut hanya sebesar 54,09% dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO), sehingga masih perlu untuk ditingkatkan. Di Indonesia, pisang merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi yakni rata-rata 24,71 gram/kapita/hari, diikuti jeruk (12,57 gram/ kapita/hari), pepaya (11,71 gram/kapita/hari), dan semangka (8,57 gram/kapita/hari).

Di sisi lain, merujuk data BPS diketahui bahwa produksi buah-buahan nusantara terus mengalami peningkatan. Pada 2021 mencapai 25,96 juta ton atau mengalami peningkatan sebesar 5,4% dibandingkan produksi 2020 sejumlah 24,63 juta ton. Komoditas dengan jumlah produksi terbesar adalah pisang (8,74 juta ton/33,67%), nanas (2,89 juta ton/11,13%), mangga (2,84 juta ton/10,94%), jeruk siam (2,4 juta ton/9,24%), dan durian (1,35 juta ton/5,2%).

“Kondisi kenaikan produksi buah lokal memberikan peluang untuk peningkatan ekspor dan juga substitusi impor, mengingat permintaan akan buah lokal juga meningkat sejak pandemi Covid-19. Dalam hal ini adalah buah yang dapat meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan manfaat kesehatan,” jelas Deputi Musdhalifah.

Menurut Musdhalifah, harapan ke depan adalah terjadinya peningkatan produksi buah yang sejalan dengan peningkatan konsumsi buah masyarakat. “Situasi itu akan mendorong petani lebih semangat berbudidaya, dan juga akan dapat meningkatkan pendapatannya dengan memproduksi buah sesuai kebutuhan masyarakat,” ujarnya.

Khusus dalam pembukaan GBN ke-7 hari ini dilakukan kegiatan panen melon, meninjau lokasi pengepakan buah, melepas truk panen buah, menanam benih Pisang Cavendish secara simbolis, dan pemberian paket buah kepada siswa SDN Jati Mekar III Bekasi, dan Talkshow bertema “Konsumsi Buah Nusantara untuk Indonesia Sehat”.

Sementara, pada periode Agustus-September 2022 akan diadakan beberapa rangkaian kegiatan GBN ke-7, yaitu antara lain display buah di Istana Kepresidenan Jakarta; panen dan talkshow di kebun buah; Bazaar/Expo Buah Nusantara di lokasi strategis (bandara, terminal, rest area, kapal laut), car free day, pasar tradisional dan modern; pemberian paket buah kepada siswa sekolah dasar (SD); serta memberikan pelatihan ekspor kepada pelaku usaha buah.

Turut hadir dalam acara ini yakni antara lain Staf Ahli Pangdam Jaya TNI, Direktur Buah dan Florikultura Kementerian Pertanian, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau, dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian, Direktur Pengembangan Ekspor Produk Primer Kementerian Perdagangan, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Holtikultura Kemenko Perekonomian, Asisten Deputi Pemberdayaan Kawasan dan Mobilitas Spasial Kemenko PMK, Direktur Utama PT Cipta Agri Pratama, Direktur Utama PT Beringin Kokoh Abadi, serta perwakilan stakeholders terkait lainnya. (dep2/rep/fsr)

***

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia


Bagikan di | Cetak | Unduh