Program SEED 4 Women: Praktik Nyata Peningkatan Inklusi Keuangan Bagi Perempuan Pelaku UMKM Melalui Pemanfaatan Teknologi Digital
04 Jul 2023 08:50Pemanfaatan teknologi digital terus didorong untuk meningkatkan akses terhadap layanan keuangan yang menjangkau masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di pedesaan, kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, dan pelaku UMKM. Kelompok-kelompok tersebut memiliki peran krusial dalam mendukung pencapaian target inklusi keuangan 90% pada tahun 2024.
Sektor UMKM memiliki kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia dengan jumlah lebih dari 64,2 juta unit usaha, menyumbang 61,9% pada Produk Domestik Bruto (PDB), dan menyerap 97% terhadap tenaga kerja. Namun demikian, UMKM di Indonesia juga menghadapi berbagai tantangan seperti akses pembiayaan, pemasaran, dan daya saing, serta produktivitas.
“Pemerintah berkomitmen untuk terus mendorong kinerja UMKM, salah satunya melalui perluasan akses keuangan. Selain itu, Pemerintah juga berkomitmen untuk meningkatkan daya saing dan produktivitas UMKM melalui pembangunan sektor digital,” tutur Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Erdiriyo dalam acara Diseminasi Praktik Baik dan Pembelajaran Program SEED 4 Women di Hotel Atria Malang, Selasa (27/06).
Program SEED 4 Women merupakan program pemberdayaan bagi perempuan pelaku UMKM melalui inisiatif inklusi keuangan digital dan hasil kolaborasi dari Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif bersama Mercy Corps Indonesia dan Citi Foundation. Melalui program ini, telah diberdayakan 854 perempuan pengusaha kecil yang tersebar di 262 desa di Kabupaten dan Kota Malang.
Berjalan sejak Desember 2021, Program SEED 4 Women berhasil memberi dampak positif bagi para perempuan pengusaha kecil, seperti meningkatnya pengetahuan tentang manajemen keuangan usaha dan meningkatnya akses ke layanan keuangan formal. Selain itu, dampak positif juga dirasakan oleh 28 agen Laku Pandai (Layanan Keuangan Tanpa Kantor) dan Layanan Keuangan Digital (LKD) yang mendapat dampingan diantaranya yakni dengan meningkatnya jumlah transaksi agen, meningkatnya nilai transaksi, dan meningkatnya penghasilan agen tiap bulan.
Dalam kesempatan yang sama, Executive Director Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis mengungkapkan bahwa Mercy Corps Indonesia memastikan pembelajaran mudah dipahami dan program dapat beradaptasi dengan perubahan kebutuhan perempuan pengusaha, serta memastikan pengetahuan dan informasi yang disampaikan melalui pelatihan dapat diterapkan dan diinternalisasi oleh para peserta program.
Beberapa kegiatan yang dilakukan Program SEED 4 Women untuk mencapai target diantaranya yakni mengembangkan modul cerdas kelola usaha dan keuangan untuk perempuan pengusaha kecil, melakukan training of trainers terhadap 28 fasilitator program, melakukan 4 kali sesi pelatihan dan 5 kali sesi pendampingan menggunakan metode hybrid, menyediakan fasilitator yang mendampingi peserta program selama 4 bulan, bermitra dengan akademisi, praktisi, dan market place untuk memberikan pelatihan yang berfokus pada digital marketing dan branding usaha, dan bekerjasama dengan MicroMentor Indonesia untuk memberikan akses terhadap mentoring dan pelatihan digital.
“Pemberdayaan dan literasi keuangan bagi perempuan dari Program SEED 4 Women oleh Mercy Corps Indonesia berkontribusi mengurangi kesenjangan antara tingkat penggunaan rekening yang sudah mencapai 85,1% namun tingkat literasi keuangan di Indonesia yang masih rendah, yakni 49,68%,” pungkas Asdep Erdiriyo.
Turut hadir dalam acara ini Head of Internal Communication Citi Indonesia, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Timur, Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Malang, Koordinator Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) seluruh Indonesia, dan peserta program SEED 4 Women se-Kabupaten dan Kota Malang. (dep1/map/fsr)
***