Sumber ekon.go.id

Saling Beri Dukungan, Indonesia – Australia Mainkan Peran Penting di Kawasan dan Tingkat Global

16 May 2024 08:18

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

HM.4.6/168/SET.M.EKON.3/05/2024

Saling Beri Dukungan, Indonesia – Australia Mainkan Peran Penting di Kawasan dan Tingkat Global

Jakarta, 16 Mei 2024

Selama tujuh setengah dekade terakhir, Indonesia dan Australia telah membangun fondasi yang kuat untuk kemitraan strategis yang semakin erat. Oleh karena itu, kedua negara merayakan perjalanan hubungan diplomatiknya melalui acara the 75th Anniversary of Australia-Indonesia Diplomatic Relations Gala Dinner di the Raffles Hotel Jakarta, pada Rabu (15/05).

“Negara kita memiliki sejarah kerja sama yang panjang untuk mencapai tujuan bersama. Sebagai tetangga dekat yang memiliki komitmen untuk memajukan stabilitas regional, Indonesia dan Australia telah mendorong pertumbuhan dan ketahanan ekonomi, serta meningkatkan perdagangan dan investasi. Kami berkomitmen untuk bekerja sama dalam isu-isu regional dan global, termasuk isu perubahan iklim, transisi energi, dan penguatan tatanan berbasis aturan pada kerangka global,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam acara tersebut.

Salah satu tonggak penting dalam memodernisasi hubungan bilateral keduanya yakni penandatanganan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) pada tahun 2020. Perjanjian penting tersebut telah membuka jalan baru untuk perdagangan dan investasi. Sejak saat itu, telah terjadi peningkatan volume perdagangan sebesar 90%, yang merupakan bukti nyata dari dampak positif perjanjian ini terhadap perekonomian Indonesia.

Australia merupakan mitra yang berkembang bagi Indonesia. Pada tahun 2023, Foreign Direct Investment Australia tumbuh sebesar 4,0%, atau setara dengan USD545,2 juta. Jumlah investasi proyek meningkat lebih dari 200%.

“Untuk lebih memperdalam hubungan ekonomi, Indonesia mengimplementasikan program-program utama, seperti Prospera, Katalis, dan the Climate Infrastructure Partnership yang baru. Inisiatif-inisiatif tersebut menghubungkan bisnis kami, mendorong inovasi, dan mendukung keberlanjutan,” tutur Menko Airlangga.

Indonesia telah menetapkan tujuan transformasi ekonomi nasional pada tahun 2045, di mana saat itu Indonesia akan memiliki sekitar 320 juta orang penduduk dengan pendapatan per kapita sekitar USD30.000, sehingga ekonomi Indonesia pada saat itu akan mencapai sekitar USD9 triliun.

Pada kesempatan tersebut, Menko Airlangga mengungkapkan apresiasinya kepada Pemerintah Australia atas dukungannya terhadap proses aksesi Indonesia ke OECD. Menko Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia akan menandatangani the Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) bulan depan. Dengan banyaknya perjanjian multilateral yang telah ditandatangani oleh Indonesia, Menko Airlangga beranggapan bahwa Indonesia tentu memiliki prospek yang baik.

“Jadi, sebagai peringatan tonggak sejarah 75 tahun ini, saya sangat berharap hubungan yang lebih kuat antara Australia dan Indonesia akan memainkan peran penting, tidak hanya di kawasan ini, tetapi juga di tingkat global,” pungkas Menko Airlangga.

Turut Hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Governor-General of the Commonwealth of Australia David Hurley, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Duta Besar Australia untuk Indonesia Penny Williams, Duta Besar Indonesia untuk Australia Siswo Pramono, para Wakil Menteri terkait, serta perwakilan dari DPR RI, Kementerian/Lembaga, dan pengusaha. (map/fsr)

***

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, Threads, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia 


Bagikan di | Cetak | Unduh