Sumber ekon.go.id

Kemenko Perekonomian Terus Mendorong Maluku Utara untuk Optimalkan Transisi Energi dan Tingkatkan Ekspor

20 Jun 2024 14:18

Dalam rangka meningkatkan awareness dari civitas academica, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kembali menyelenggarakan kuliah tamu untuk menyosialisasikan sejumlah kesepakatan ekonomi internasional, khususnya dalam bidang transisi energi dan perdagangan internasional, kepada dunia akademik. Pada penyelenggaraan kuliah tamu kali ini, Kemenko Perekonomian bekerja sama dengan civitas academica Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ternate.

Melalui sambutannya pada kesempatan tersebut, Dekan FEB Unkhair Mushin N. Bailussy menyampaikan apresiasi kepada Kemenko Perekonomian atas terselenggaranya kuliah tamu di FEB Unkhair. Dekan Muhsin juga mengajak civitas academica Unkhair untuk menyampaikan gagasan-gagasan inovatif dalam rangka kemajuan kerja sama ekonomi internasional Indonesia.

Pada kesempatan yang sama, Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Multilateral Kemenko Perekonomian Ferry Ardiyanto menyampaikan bahwa tantangan di bidang lingkungan berpotensi memperlambat agenda global Sustainable Development Goals (SDG) 2030.

“Isu lingkungan seperti perubahan iklim dan biodiversity loss memiliki dampak signifikan, khususnya bagi negara berkembang. Oleh karena itu, Kemenko Perekonomian terus mendorong kepentingan domestik seperti pendanaan dari negara maju untuk di bidang lingkungan hidup dan transisi energi melalui sejumlah fora multilateral, antara lain G20, OECD, dan WEF, serta melalui kerja sama bilateral seperti Joint Crediting Mechanism (JCM) dengan Pemerintah Jepang,” ungkap Asdep Ferry pada kuliah tamu bertema “Pengembangan Pembangunan Berkelanjutan dan Kerja Sama Ekonomi Internasional” di Universitas Khairun, Ternate, Maluku Utara, Rabu (12/06).

Selanjutnya, Kepala Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ternate Jaka Riyadi dalam sambutannya menyampaikan bahwa Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ternate melakukan sejumlah kegiatan yang bertujuan untuk mendorong ekspor baru di Ternate, terutama untuk komoditas ekspor non pertambangan seperti produk perikanan melalui asistensi UMKM di Ternate yang memiliki potensi ekspor.

“Saya berharap UMKM Ternate dapat naik kelas menjadi pemain regional dan internasional, serta menjadi bagian dari global value chain, tidak hanya bermain di tataran lokal dan nasional,” ungkap Jaka Riyadi.

Lebih lanjut, materi kuliah tamu disampaikan oleh Analis Perekonomian dari Kemenko Perekonomian Jajang Somantri dan Raka Yudhistira, Pemeriksa Bea dan Cukai dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ternate Sukirman Busrah, dan Wakil Direktur Pascasarjana Unkhair Amran Husen.

Dalam paparannya, Jajang Somantri menyampaikan pentingnya transisi energi dalam upaya mencapai ekonomi hijau dan pembangunan berkelanjutan. Negara berkembang lebih terdampak akibat perubahan iklim dibandingkan negara maju. Untuk itu, Indonesia perlu mengawal komitmen pendanaan dari negara maju ke negara berkembang di sektor lingkungan hidup dan transisi energi.

Kemudian, Raka Yudhistira yang mewakili Sekretariat Joint Crediting Mechanism (JCM) Indonesia memaparkan mekanisme dan potensi kerja sama dalam skema JCM. Raka menyatakan bahwa Kemenko Perekonomian berperan penting dalam mendorong pembangunan rendah karbon melalui skema JCM dengan Pemerintah Jepang. Saat ini, JCM telah memiliki 55 proyek di Indonesia.

Selain membahas transisi energi, kuliah tamu juga mendiskusikan perdagangan internasional, khususnya pasar ekspor Maluku Utara. Sukirman Busrah mengungkapkan bahwa Maluku Utara tidak hanya kaya akan barang tambang dan critical minerals, namun juga komoditas lain seperti pala, cengkeh, kelapa, dan ikan tuna. Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai Ternate saat ini sedang giat melakukan asistensi kepada UMKM yang memiliki potensi ekspor.

Potensi ekspor juga didukung dengan regulasi Pemerintah Pusat, seperti telah ditetapkannya Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 tentang Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional di mana Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai Ketua Tim Pengarah dengan dibantu Menteri Perdagangan dan Menteri Keuangan sebagai Wakil Ketua.

Kuliah tamu diakhiri dengan paparan dari Amran Husen yang menjelaskan dari sudut pandang akademisi terkait pentingnya transisi energi dan ekonomi berkelanjutan di wilayah Maluku Utara. (dep7/map/fsr)

***


Bagikan di | Cetak | Unduh