Sumber ekon.go.id

Memperkuat Peran Indonesia dalam Rantai Nilai Semikonduktor Global, Kemenko Perekonomian bersama Tim OECD Melawat Batam

22 Jul 2024 17:41

Sebagai langkah tindaklanjut dari pertemuan fact-finding mission di Jakarta, Tim Kementerian Koordinator bidang Perekonomian yang dipimpin oleh Asisten Deputi Kerja Sama Ekonomi Amerika dan Pasifik Irwan Sinaga bersama Tim Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD) mengunjungi Batam pada Jumat (12/07). Kunjungan tersebut juga bertujuan untuk mereviu ekosistem semikonduktor Indonesia.

”Kegiatan fact-finding mission OECD diharapkan dapat mendorong investasi dan penciptaan ekosistem yang mendukung industri elektronik, khususnya semikonduktor, dan dapat meningkatkan akses bahan baku industri dalam pemenuhan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produk elektronik,” kata Asdep Irwan Sinaga.

Tim OECD memfokuskan fact-finding mission pada sektor teknologi, sumber daya manusia, investasi, dan infrastruktur. Dalam kunjungan ke Indonesia, OECD bertemu dengan berbagai pihak yang terlibat dalam pembuatan kebijakan semikonduktor, dan pemangku kepentingan lainnya. Dalam misi tersebut, OECD bermitra dengan Amerika Serikat dalam program International Technology Security and Innovation (ITSI) Fund.

Untuk melihat langsung industri semikonduktor, fact-finding mission dilanjutkan dengan kunjungan ke Infineon Technologies Batam yang fokus pada assembly, testing, and packaging (ATP) chip semikonduktor. PT Infineon berkolaborasi dengan Politeknik Batam untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja seperti dosen tamu, pemagangan, industrial advisory board, dan program Jumpstart.

Kegiatan kemudian juga dilakukan dengan pertemuan antara delegasi OECD dengan pihak BP Batam dan beberapa pelaku industri swasta, yaitu SAT Nusapersada, PT Pelayanan Listrik Nasional Batam, PT Blackmagic Design, dan APINDO. BP Batam sebagai pengelola lahan dan kawasan Batam bersikap konsisten dalam meningkatkan daya dukung infrastruktur dalam mendorong masuknya investasi di Batam.  BP Batam juga serius membangun infrastruktur untuk mendukung keamanan logistik serta memastikan ketangguhan rantai pasok. BP Batam telah menyelesaikan rancangan untuk pembangunan beberapa infrastruktur penyokong industri, seperti jalan raya, bandara, serta sistem pengelolaan limbah. Batam memiliki 11 (sebelas) sub-sea cables yang langsung terhubung dari Nongsa ke Singapura, serta terdapat rencana untuk memperluas cakupan hingga ke Sumatera bersama PLN.

Perlu diketahui bahwa untuk memenuhi kebutuhan energi bersih bagi industri semikonduktor di Batam, Pemerintah sedang menjalankan kerja sama dengan PLN.  Sebagai catatan, sebanyak 65% dari PDB Batam berasal dari industri elektronik. Sehingga, pembangunan industri semikonduktor dinilai sangat esensial bagi Batam. Selain itu, pihak BP Batam juga memilki Nongsa Reservoir, yang rencananya akan dikembangkan pembangunan floating solar panel pada area tersebut.

Kemudian dalam kunjungan ke Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa, Tim OECD melihat dari dekat ekosistem pendukung baik pengembangan data center, pendidikan untuk menciptakan talenta digital, co-working space, industri kreatif untuk perfilman serta studio animasi dan pariwisata.

Tim OECD selanjutnya juga berkunjung ke Politeknik Negeri Batam yang menjadi mitra utama industri di Batam dalam penyediaan tenaga kerja terampil. Khusus untuk mendukung industri semikonduktor, Politeknik Batam telah menyelenggarakan prodi Elektro Manufaktur yang dilengkapi dengan fasilitas laboratorium Teaching Factory of Micro Electronics. Laboratorium tersebut fokus pada bidang keilmuan Elektronik Mikro yang menghasilkan produk komersial seperti IC Packaging dan PCB hingga 6 layer. (dep7/ltg)


Bagikan di | Cetak | Unduh