Dukung Upaya Zero Stunting dan Pembangunan Daerah, Pemerintah Upayakan Pemenuhan Gizi dengan Protein Hewani
15 Sep 2024 19:58Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang diwakilkan oleh Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Peternakan dan Perikanan Pujo Setio berpartisipasi dalam acara Lauk dan Sasatoan Festival (Lasato Fest) yang diselenggarakan di Sarana Olahraga (SOR) RAA Adiwijaya, Kabupaten Garut, Rabu (21/08). Festival tersebut diselenggarakan oleh Dinas Perikanan dan Peternakan (Diskannak) Kabupaten Garut dan dihadiri oleh perwakilan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta pelajar di wilayah Garut.
“Kegiatan seperti ini dapat mengeratkan kolaborasi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta seluruh stakeholder terkait dalam rangka mendukung upaya peningkatan konsumsi susu, daging ruminansia, daging dan telur ayam, serta ikan di kalangan masyarakat khususnya di Kabupaten Garut, sehingga dapat menekan angka stunting,” ungkap Asdep Pujo.
Dalam sesi sambutan, Asdep Pujo menyampaikan beberapa poin penting sebagai upaya dalam penurunan stunting khususnya di Kabupaten Garut, salah satunya dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pemenuhan gizi seimbang dengan konsumsi protein hewani. Pemberian protein hewani tersebut dapat menurunkan risiko stunting dengan menjadikan protein hewani sebagai instrumen gizi pada ibu hamil sehingga dapat mencegah gangguan pertumbuhan janin dalam kandungan, serta memenuhi asupan protein anak balita setelah pemberian ASI eksklusif.
Menurut hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, angka stunting di Indonesia masih tergolong tinggi yakni sebesar 21,6% meskipun terjadi penurunan sebesar 2,8% dari tahun sebelumnya. Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, angka stunting nasional ditargetkan bisa turun hingga 14% pada tahun 2024. Hal tersebut tentu menjadi perhatian bagi para pemangku kepentingan untuk mewujudkan target yang sudah dicanangkan.
Selanjutnya, Pemerintah juga telah menetapkan 12 provinsi prioritas percepatan penurunan stunting yakni 7 provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi (Provinsi NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, NTB, dan Provinsi Aceh) dan 5 provinsi dengan jumlah balita stunting terbanyak (Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Provinsi Banten).
“Dalam pemenuhan protein hewani perlu didukung oleh seluruh peternak, nelayan, dan pembudidaya ikan untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap dan perikanan budi daya, peningkatan populasi dan produksi ternak, serta terus berinovasi untuk memberikan nilai tambah pada produk lokal,” ujar Asdep Pujo.
Lebih lanjut upaya lain dalam menurunkan stunting yakni melalui sertifikasi produk yang menjadi aspek penting untuk menjamin kehalalan dan kualitas produk, termasuk layanan proses pemenuhan standar pangan bagi masyarakat. Dengan upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan jaminan mutu produk sehingga jangkauan pemasaran produk pangan yang dihasilkan, baik dari peternakan maupun perikanan mampu kian diperluas.
Ke depan, kolaborasi stakeholder termasuk pelaku usaha, pembuat kebijakan, dan akademisi sebagai ajang untuk saling bertukar pengetahuan, menjajaki peluang baru, dan mengatasi permasalahan yang menjadi tantangan terutama yang dihadapi oleh indusri peternakan diharapkan untuk dapat terus diperkuat untuk mendukung upaya pengentasan stunting tersebut.
Sebagai informasi, festival tersebut dimeriahkan oleh sejumlah kegiatan mulai dari kampanye Gerakan Minum Susu (GERIMIS), Gerakan Makan Telur (GERMATEL), dan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN), kontes fashion Domba Kuring, pameran olahan ternak dan ikan oleh UMKM setempat, lomba fotografi, dan layanan kesehatan hewan termasuk vaksinasi gratis hewan peliharaan.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut antara lain Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Anggota Forkopimda Kabupaten Garut, Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut, Kepala UPTD Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Domba dan Kambing Margawati, serta sejumlah peternak Kabupaten Garut. (d2/dfm/fsr)
***