Sumber ekon.go.id

KTT ke-21 ASEAN – India: Fokus Membahas Ketahanan Pangan, Pariwisata, Peningkatan Kualitas SDM, dan Ekonomi Hijau

11 Oct 2024 11:27

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS

HM.4.6/367/SET.M.EKON.3/10/2024

KTT ke-21 ASEAN – India: Fokus Membahas Ketahanan Pangan, Pariwisata, Peningkatan Kualitas SDM, dan Ekonomi Hijau

Vientiane, 11 Oktober 2024

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri KTT ke-21 ASEAN – India, di National Convention Center, Vientiane, Laos, Kamis (10/10). Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian acara KTT ke-44 dan 45 ASEAN serta KTT Terkait Lainnya yang dilaksanakan sebagai puncak Keketuaan Laos di ASEAN 2024.

Pertemuan yang dipimpin Perdana Menteri Laos Sonexay Sipandhone itu merupakan pertemuan ke-11 kalinya bagi Perdana Menteri Narendra Modi, yang pada Juni 2024 lalu terpilih kembali sebagai Perdana Menteri India untuk ketiga kalinya.

India yang menjadi mitra strategis komprehensif ASEAN sejak 2022 merupakan salah satu mitra ASEAN yang memberikan komitmen dan dukungan nyata dalam peningkatan kerja sama ASEAN-India.  Pada bidang ekonomi, nilai perdagangan ASEAN dan India selama 10 tahun terakhir telah meningkat 2 kali lipat menjadi lebih dari USD100 miliar pada 2023.

Dari sisi kerja sama sumber daya manusia, India telah memberikan lebih dari 300 beasiswa bagi mahasiswa ASEAN. India saat ini juga telah menyiapkan komitmen sebesar USD30 juta untuk dana pendidikan dan penelitian yang fokus pada ekonomi hijau. Terkait hal ini, Indonesia mendorong penguatan kerja sama di tiga bidang sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Hadi Tjahjanto mewakili Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin.

Pertama, kerja sama maritim. Indonesia mendorong kerja sama konkret untuk mengimplementasikan Join Statement on Maritime Cooperation, khususnya di sektor konektivitas dan ekonomi biru. Kedua, kerja sama ketahanan pangan sebagai implementasi dari ASEAN-India Joint Leaders' Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises. Ketiga, penguatan kerja sama dalam kerangka ASEAN Outlook on the Indo Pacific (AOIP).

“Indonesia mengapresiasi upaya-upaya untuk menciptakan kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, termasuk melalui penandatanganan Nota KEsepahaman ASEAN-IORA, juga melalui Indo-Pacific Oceans Initiative yang diinisiasi India yang selaras dengan ASEAN Outlook on Indo Pacific (AOIP),” ungkap Menko Polhukam.

Indonesia juga menyampaikan apresiasi atas dukungan India sebagai negara mitra pembangunan pertama Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) dalam kerja sama pembangunan untuk mencapai Visi IMT-GT 2036.

Merespon pandangan dari seluruh negara ASEAN, PM Modi menyampaikan 10 usulan program dan komitmen yang akan diberikan oleh India kepada ASEAN dalam rangka implementasi Kemitraan Strategis ASEAN India, yaitu: (1) Perayaan tahun wisata ASEAN-India 2025 dan India berkomitmen menyediakan dana sebesar USD5 juta; (2) Pelaksanaan berbagai pertunjukan terkait budaya, pemuda, dan perusahaan rintisan; (3) Pelaksanaan kegiatan tahunan di bawah ASEAN India Technology Fund; (4) Menggandakan jumlah penerima Beasiswa Magister di Universitas Narendra dan akan disusun skema khusus untuk kampus sektor pertanian; (5) Percepatan penyelesaian upgrading ASEAN-India pada 2025; (6) Kerja sama ketahanan dari bencana dan akan menyediakan dana sebesar USD5 juta; (7) Melembagakan Pertemuan Tingkat Menteri Kesehatan untuk mendukung ketahanan kesehatan; (8) Kerja sama ketahanan digital dan siber; (9) Kerja sama ekonomi hijau dengan melakukan lokakarya; dan (10) Kerja sama ketahanan iklim melalui kampanye penanaman pohon.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada kesempatan terpisah menyampaikan bahwa India berminat menanamkan investasi di Indonesia pada bidang farmasi dan kesehatan.  Bentuk konkret investasi yang akan dilaksanakan oleh India adalah proyek pembangunan rumah sakit. Proyek ini akan dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan menggandeng salah salah satu grup perusahaan pengelola rumah sakit dari Indonesia dengan Apollo Hospital Group dari India.

Sebagai informasi, relasi ekonomi ASEAN-India memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Asia. ASEAN saat ini adalah kekuatan ekonomi terbesar kelima di dunia, sementara India adalah ekonomi besar dengan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi melebihi Tiongkok.

Pada 2023, jumlah perdagangan ASEAN-India mencapai USD100,72 miliar atau setara dengan 2,9% perdagangan ASEAN. Sementara itu, investasi dari India ke ASEAN tercatat sebesar USD5,6 miliar, berkontribusi sebesar 2,5% dari total FDI di kawasan.

Pertemuan ditutup dengan adopsi dua dokumen dan salah satunya berasal dari pilar ekonomi yaitu ASEAN-India Joint Leaders’ Statement on Advancing Digital Transformation. Selain itu, para pemimpin juga mencatat status perundingan ASEAN-India Trade in Goods Agreement (AITIGA) Review yang ditargetkan selesai secara substansial di 2025 serta kesepakatan pelaksanaan ASEAN India Tourism Year 2025.

Selain Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, turut hadir menjadi anggota delegasi adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. (dep7/spi/th/rep/fsr/hls)

***

Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Susiwijono Moegiarso

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, Threads, TikTok, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia


Bagikan di | Cetak | Unduh