(KPPIP, 27/12/2019) Daftar PSN pertama kali ditetapkan melalui Perpres 3/2016 meliputi 225 Proyek dan 1 Program, lalu direvisi pada tahun 2017 melalui Perpres 58/2017 hingga meliputi 245 Proyek dan 2 Program, dan terakhir direvisi kembali pada tahun 2018 melalui Perpres 56/2018 hingga meliputi 223 Proyek dan 3 Program.
Secara kumulatif, mulai dari 2016 sampai dengan Desember 2019 terdapat 92 PSN yang selesai dengan nilai investasi mencapai Rp 467,4 Triliun, dengan rangkaian capaian sebagai berikut:
- Tahun 2016, terdapat 20 proyek selesai dengan nilai investasi mencapai Rp 33,3 triliun, terdiri dari 7 bandara, 1 jalan tol, 6 bendungan, 1 pelabuhan, 1 jalur pipa gas, dan 4 PLBN.
- Tahun 2017, terdapat 10 proyek selesai dengan nilai investasi mencapai Rp 61,4 triliun, terdiri dari 2 jalan tol, 1 jalan akses, 1 bandara, 1 fasilitas gas, 3 PLBN, 1 bendungan, 1 saluran irigasi.
- Tahun 2018, terdapat 32 proyek selesai dengan nilai investasi mencapai Rp 207,4 triliun, terdiri dari 2 kereta api, 4 bendungan, 1 irigasi, 10 jalan tol, 5 Kawasan Ekonomi Eksklusif (KEK), 1 bandara, 4 Kawasan Industri, 4 smelter, dan 1 Sentra Kelautan Perikanan Tahun 2019 terdapat 30 proyek selesai dengan nilai investasi mencapai Rp 165,3 triliun, terdiri dari 4 bandara, 4 bendungan, 9 jalan, 6 kawasan, 2 kereta api, 1 pelabuhan, 2 smelter, dan 2 teknologi.
Sementara itu, KPPIP mencatat terdapat 88% proyek telah melewati tahap penyiapan & ditargetkan pada akhir 2020 hanya 5% proyek yang masih dalam tahap penyiapan.
Sejumlah pencapaian infrastruktur telah terwujud dan manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Capaian pembangunan infrastruktur (PSN) masing-masing sektor dapat terlihat sebagai berikut;
- Jalan Tol; Panjang jalan tol terbangun mencapai ~964km pada tahun 2015 hingga 2019.
- Perkeretaapian; telah beroperasinya sistem transportasi MRT dan LRT pertama di Indonesia. Selain itu, pembangunan Kereta Api pertama di Pulau Sulawesi yang saat ini telah mencapai 50 Km rel terbangun.
- Bandara; beroperasinya 5 bandara di 5 Provinsi yang dapat menambah kapasitas konektivitas secara regional.
- Pelabuhan, terbangunnya 2 Pelabuhan Hub Internasional pertama di Indonesia yang berpotensi menambah volume kargo sebesar 22,5 juta TEU’s di tahun 2035.
- Air bersih dan sanitasi; Selama tahun 2015-2019 terdapat 3 proyek SPAM dengan skema KPBU yang mencapai financial close. 3 proyek SPAM tersebut akan menyuplai minum lebih dari 2 juta orang.
- Bendungan; 15 Bendungan PSN telah terbangun (2016-2019). Bendungan tersebut dapat menambah persediaan air baku sebesar 1.1 miliar m 3 , mereduksi potensi banjir sebesar 3,600 m 3 /detik, meningkatkan pasokan air baku sebesar 3,300 lt/detik, mengairi sawah seluas 120 ribu hektar, dan memproduksi 113 MW listrik.
- Irigasi; hingga kini telah terbangun jaringan irigasi untuk mengairi sawah seluas 865.4 Ha.
- Ketenagalistrikan; tercapainya proyek IPP dengan total kapasitas 14.050 MW ke tahap financial close di tahun 2016-2019 dengan total investasi USD 28,1 Miliar. Peningkatan 6 kali lipat dibandingkan periode 2010 -2015.
- Hulu Migas; terealisasinya proyek-proyek hulu migas (seperti Masela, Jambaran-Tiung Biru, dan Tangguh Train-3 dengan potensi produksi gas bumi sebesar 2.200 mmscfd.
- Teknologi; selesainya proyek Palapa Ring Paket Barat, Tengah dan Timur melayani 514 kota/kabupaten di seluruh Selain sektor – sektor di atas, terdapat proyek sektor kawasan sebagai pendukung
Selain sektor – sektor di atas, terdapat proyek sektor kawasan sebagai pendukung sentra ekonomi daerah dengan pencapaian proyek sebagai berikut: i) Kawasan Industri, 5 proyek telah selesai; ii) Kawasan Ekonomi Khusus, 10 proyek telah selesai; dan iii) Smelter, 6 proyek telah selesai. (kppip)
***