Sumber ekon.go.id

Menko Perekonomian : RI Jangan Selalu Dihantui Tapering The Fed

20 Dec 2013 13:08

Jakarta – Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) akhirnya mengumumkan akan memangkas stimulus dari US$ 85 miliar menjadi US$ 75 miliar. Terkait langkah Bank Sentral dan Komite AS ini diharapkan tidak menjadi momok bagi Indonesia.

“Kita jangan selalu dimomoki, dihantui oleh seakan-akan kita mengalami  sesuatu karena tapering off,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Kementerian Perekonomian, di Jakarta, Kamis (19/12/2013).

Menurut Menko, langkah Bank Sentral mengurangi aliran dana ke Negara lain dilakukan secara bertahap bisa sekitar enam sampai delapan bulan.  Karenanya terkait tapering off ini, menko mengaku pemerintah sudah mengantisipasinya.

“Yang penting kita mempersiapkan diri, pekerjaan rumah kita beresin dan kita sudah siap terkait hal-hal seperti ini (penurunan tapering off),” ujarnya.

Ia juga mengatakan tapering off ini tentunya akan berdampak kepada penguatan dolar AS,  dan tentunya rupiah akan mengalami depresiasi atau terpuruk lebih dalam. “Tapering off itu biasanya dolarnya menjadi menguat, nah kalau dolarnya menguat akibatnya relative mata uang regional itu melemah termasuk rupiah.  Tapi bukan hanya kita saja yang paling penting kita mengerjakan pekerjaan rumah kita,” tuturnya.

Sementara Wakil Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro mengatakan dampak dari tapering off sudah terjadi sejak bulan Mei lalu. “Karenanya pemerintah akan terus melakukan reformasi sektoral untuk minimalkan dampak volatilitas,” pungkasnya.


Bagikan di | Cetak | Unduh