Sumber ekon.go.id

Pemerintah Rencanakan Aktifkan Kembali Penerbangan Internasional di Biak

06 May 2013 10:37

Jakarta – Pemerintah berencana akan mengaktifkan kembali pelayanan penerbangan Internasional di bandara Frans Kaiseipo, Biak.

Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, kedatangan Gubernur Papua ke kantornya hari ini untuk melaksanakan rapat koordinasi guna memperkuat pembagunan di Papua. Dalam  rapat tersebut, Gubernur Papua mengajukan usulan-usulan terkait pembagunan di Papua.

 “Ada usulaan agar Biak yang selama ini relatif tidak lagi menjadi penerbangaan Internasional untuk dipikirkan kembali menjadi salah satu destinasi maupun untuk jalur penerbangaan internasional,” ujarnya di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (6/5/2013).

Sebelumnya, sambung Menko Perekonomian, bandara di Biak difungsikan untuk penerbangan ke pantai barat Amerika. Namun, bandara di Biak sejak lama tak lagi berfungsi untuk penerbangan Internasional.

“Nah, kita sampai sekarang belum lagi terbang ke Amerika. Jadi nanti kalau kita terbang ke Amerika, Garuda bisa saja menempatkan Biak sebagai bagian untuk terbang ke Pantai Barat,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan akan membuat promosi khusus untuk Biak. “Jadi kita carikan anchornya, bisa menjadi daerah pariwisata plus industri berbasis maritim. Ini yang kita bisa promosi, sebagaimana kita promosikan Morotai dan saya sudah minta KP3EI untuk membuat desain ini,” jelasnya.

Sebelumnya, Bupati Kabupaten Biak Numfor, Yusuf Melianus Maryen mengatakan jika kelak penerbangan internasional melalui bandara Frans Kaisiepo Biak diaktifkan diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta menggairahkan arus kunjungan wisatawan ke Biak maupun kabupaten lain di Papua.

Saat bandara Frans Kaisiepo beroperasi melayani penerbangan internasional pada 1980-an tujuan Biak-Honolulu Los Anggeles, daerah Biak banyak dikunjungi wisatawan. Namun, ketika jalur penerbanga Internasional dihentikan dengan alasan tertentu, aktivitas kunjungan wisatawan ke Biak sekitarnya kian menurun dan mengurangi pendapatan pengelola bandara.

Bandara Frans Kaisiepo Biak dengan panjang landasan mencapai 3.500 KM lebih saat ini hanya melayani penerbangan reguler dalam negeri tujuan Jayapura-Makassar-Surabaya dan Jakarta dengan pesawat Boing 737 Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Merpati.

Sedangkan untuk rute penerbangan antar kota di Papua seperti Biak-Numfor, Biak Serui, Biak-Nabire saat ini dilayani pesawat kecil jenis twin otter dari Susi Air dan Merpati.


Bagikan di | Cetak | Unduh