Sumber okezone.com

Menko Perekonomian Minta Waspadai Terjadinya Krisis Energi dan Air

27 Nov 2013 00:27

Depok - Menteri Koordinator Bidang Perekonmian  Hatta Rajasa mengajak semua pihak untuk mewaspadai terjadinya krisis sumberdaya energi dan krisis sumberdaya air, terutama di Jabodetabek. Pasalnya, saat ini sumberdaya energi dan air terus menunjukkan tren menurun.

"Saya memiliki neraca energi, neraca pangan, neraca air, yang kesemuanya menunjukkan tren defisit yang melebar, ini perlu kita waspadai. Kalau kita tidak hati-hati dan tidak mengambil keputusan sakarang maka bisa terjadi krisis," ujarnya dalam membuka acara Konsultasi dan Diskusi Publik di kampus Universitas Indonesia Depok, Selasa (26/11/2013).

Lebih lanjut Menko mengatakan untuk komsumsi energi saat ini sekitar 3,5 juta barel oil ekuivalen, sementara produksi energy saat ini sekitar 6 juta barel oil ekuivalen. Pada tahun 2025 kita sudah memerlukan sekitar 9 juta barel oil ekuivalen, sedangkan produksi kita sekarang saja 6 juta dan tentu akan terus menurun.

“Ini perlu segera diatasi dengan cara mengembangkan energi-energi baru dan terbarukan,” ujarnya.

Sementara, untuk penyediaan air minum, industri dan pemeliharaan lingkungan saja, pada tahun 2010 Jabodetabek memerlukan suplai air hingga 40,8 meter kubik per detik. Untuk DKI Jakarta saja memerlukan setidaknya 18,5 meterkubik/detik. Saat ini defisit neraca air di Jakarta telah mencapai 7 meter kubik/detik.

Pada tahun 2020 angka kebutuhan air di Jabodetabek tentu akan terus meningkat menjadi sekitar 70 meterkubik/detik, DKI Jakarta mungkin sekitar 29 meterkubik/detik,  dan menjadi 110 meterkubik/detik pada tahun 2030.

"Tanpa perubahan iklim sekalipun dan pemanasan global, pulau Jawa sudah tergolong dengan neraca air defisit. krisis air, terutama sepanjang pantai utara Jawa. Defisit neraca air sebenarnya bisa kita hindari apabila kita mampu mengelola sumber daya air yang ada di ekosistem kita dengan cerdas dan bijak," tuturnya.

 

Humas Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian 
Email: humas.ekon@gmail.com
Twitter: @perekonomianRI
Website: www.ekon.go.id


Bagikan di | Cetak | Unduh