RI Perkuat Kerjasama dengan Malaysia dan Thailand melalui IMT-GT
23 Sep 2016 18:09Pertemuan Tingkat Menteri ke-22 dalam rangka kerjasama “Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT)” di Phang Nga, Thailand, 22-23 September 2016, telah membahas implementasi rencana kerja cetak-biru periode 2017-2021 dengan 7 pilar strategis, yaitu agrikultur dan agroindustri, pariwisata, produk dan layanan halal, konektivitas transportasi dan ICT, fasilitasi perdagangan dan investasi, lingkungan, pengembangan SDM, pendidikan, dan budaya.
Kerjasama Segitiga Pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (IMT-GT) ini bertujuan untuk terus mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran masyarakat di tiga negara IMT-GT, melalui peningkatan perdagangan dan investasi.
Kepala BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) RI, Thomas Lembong, mengetuai Delegasi RI dalam pertemuan di Thailand ini, didampingi perwakilan dari kementerian dan lembaga terkait termasuk dari Kemenko Perekonomian, BKPM, LPPOM MUI, Kemlu, PTRI ASEAN, serta Pemerintah Provinsi Aceh, Sumatra Utara, Riau, Sumatra Selatan, dan KJRI Songkhla dan KBRI Bangkok.
Pertemuan membahas arah kebijakan ke depan dalam tiga bagian, yaitu Comprehensive Review atas perkembangan kerja sama 25 tahun terakhir, penyusunan visi jangka panjang dan penyusunan Implementation Blueprint untuk 5 tahun pertama 2017-2021, demikian berita yang diterima Portal ASEAN dari Sekretaris Satu, Hubungan Ekonomi dan UN-ESCAP, KBRI Bangkok, Agustaviano Sofjan.
Menteri Lembong mengatakan, “Kerja sama IMT-GT penting sebagai upaya mendorong kemajuan subregional dan sebagai building block bagi integrasi ASEAN. Untuk itu, konektivitas antara kota-kota penting di subregional seperti Medan, Penang dan Phuket dapat dikembangkan. Selain itu, kerja sama UNINET dengan memanfaatkan teknologi riset dan media sosial dapat memperkuat people-to-people contact di subregional.”
Proyek 2012-2016
Berbagai inisiatif telah dilakukan dalam Implementation Blueprint 2012-2016, termasuk proyekGreen Cities di Medan, Batam, Melaka, Songkhla, dan Hat Yai, berdasarkan kerangka pembangunan kota yang berkelanjutan (Sustainable Urban Development Framework). Kerja sama dalam bidang sosial budaya melalui program beasiswa, pelatihan, pertukaran mahasiswa dan pengajar oleh UNINET juga dilakukan untuk mempromosikan people-to-people connectivity di subregional.
Kegiatan IMT-GT yang telah sukses dilaksanakan tahun 2016 yaitu Sabang Smart Travel Forumdan Sabang International Marine Festival yang telah mampu meningkatkan bisnis ASEAN maupun travelling Indonesia. Indonesia juga akan menjadi tuan rumah pelaksanaan 3rd BIMP-EAGA and IMT-GT Trade Expo, Conference, and Business Matching pada tanggal 14-16 Oktober 2016 di Makassar.
Pertemuan di Thailand yang dituan-rumahi oleh Menteri Perhubungan Thailand, Arkhom Termpittayapaisith, itu juga dihadiri delegasi Malaysia yang diketuai Menteri di kantor Perdana Menteri Malaysia, Datuk Abdul Rahman Dahlan.
Visi jangka panjang beserta Implementation Blueprint 2017-2021 mencakup rencana aksi masing-masing pilar strategis yang sejalan dengan rencana pembangunan nasional masing-masing negara dan Visi Masyarakat ASEAN 2025. Keduanya akan disahkan para Pemimpin IMT-GT pada KTT ke-10 IMT-GT yang akan dilaksanakan bersamaan dengan KTT ke-30 ASEAN di Filipina 2017.
Menteri Thomas Lembong juga menyampaikan rencana Indonesia menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri ke-23 selanjutnya pada tahun 2017 di Bangka Belitung, dan mengatakan destinasi tersebut merupakan tempat yang sangat tepat bagi pertemuan tingkat Menteri IMT-GT selanjutnya. (ekon)
***