Sumber ekon.go.id

Iklim Ekstrem Tak Menyurutkan Perhatian Pemerintah

24 Jan 2014 10:28

SERANG - Saat ini iklim cuaca sedang ekstrem sehingga banyak terjadi bencana. Akibatnya transportasi masyarakat dalam beraktifitas menjadi terganggu. Pernyataan itu dikemukakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Hatta Rajasa di acara Sambung Rasa Bagi Ilmu dengan Nelayan Pantai Anyer di Pelabuhan Anyer, Kampung Paku, Kecamatan Anyer, Kabupaten Serang, Banten, Kamis , 23 Januari, 2014.

"Saat ini kondisi kita sedang mengalami iklim yang ekstrem yang berdampak terganggunya transportasi," ucapnya.

Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu I 2004-2007 ini mengatakan, ditengah kondisi iklim seperti ini seluruh pejabat pemerintahan pusat bergerak turun ke daerah-daerah bencana untuk memastikan kondisi yang terkena bencana secara langsung. Hari ini, ujar beliau, Presiden ke Kabupaten Karo, Sumatera Utara untuk melihat kondisi bencana erupsi Gunung Sinabung dan dirinya ke Serang.

"Pagi ini semua menteri  turun ke daerah-daerah bencana dan Presiden pun sudah ada di Sinabung sekarang," tambahnya.

Beliau menjelaskan, dalam upaya untuk memberikan perhatian lebih kepada daerah bencana maka pemerintah melakukan aksi nyata kepada rakyatnya. Pemerintah memberikan perhatian tinggi kepada para nelayan yang merupakan bagian dari kluster keempat selain petani dan buruh. Untuk itu pemerintah menyediakan dana 2 triliun dalam APBN 2014 untuk petani yang gagal panen karena iklim yang ekstrem saat ini.

Selain itu, untuk nelayan yang melaut atau tidak melaut yang disebut penambak gagal juga karena iklim ekstrem, beliau meminta Bupati Serang agar membuat laporan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan agar nantinya diberikan bantuan.

"2 triliun pemerintah sediakan dalam APBN 2014 untuk petani yang gagal panen dan nelayan yang melaut maupun tidak agar diberikan bantuan," ujarnya.

Selain itu, bagi nelayan yang tidak melaut untuk bersama-sama mengajukan Kredit Usaha Rakyat karena pemerintah mengalokasikan dana sebesar 36 triliun setahun.

Menko Perekonomian mengingatkan, Provinsi Banten termasuk yang kurang rajin mengajukan KUR, pada tahun 2013 saja hanya menggunakan 900 miliar. Dia meminta Banten untuk terus meningkatkan permintaan dana KUR.

"Banten termasuk provinsi yang kurang dalam permintaan dana KUR, tahun ini harus ditingkatkan lagi permintaan itu," katanya.

Beliau pun mengaskan bahwa permintaan KUR tidak ada jaminan apapun yang penting jangan membuat usaha asal-asalan.

Kegiatan yang dilangsungkan di piggiran pantai ini diikuti oleh nelayan se-Kabupaten Serang dan dihadiri oleh ribuan masyarakat yang berlokasi di sekitar lokasi acara tersebut. Selain itu tampak hadir Forum Komunikasi Pimpinan Provinsi Banten, Pimpinan Perbankan seperti Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank BTN, Bank Jabar Banten, Bank Bukopin, dan Asisten II Pemkab Serang Anang Mulyana mewakili Bupati Taufik Nuriman.


Bagikan di | Cetak | Unduh