Sumber ekon.go.id

Indonesia-Jepang Implementasi Rencana Strategis Program Prioritas Area Metropolitan di Wilayah Jabodetabek (MPA)

11 Dec 2013 16:29

Pemerintah Indonesia dan Jepang hari ini sepakat untuk mendorong kerjasama percepatan implementasi rencana strategis serta promosi di bidang investasi dalam pertemuan Keempat Komite Bersama Pengawasan Metropolitan Sebagai Daerah Prioritas untuk Investasi dan Industri di Wilayah JABODETABEK yang diselenggarakan di Tokyo.

Ketua Perwakilan Indonesia, Ir. Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Ketua Perwakilan Jepang, Fumio Kishida, Menteri Luar Negeri, beserta delegasi dari kedua Negara membahas rencana strategis Program Metropolitan Priority Area di wilayah JABODETABEK (MPA), khsusunya perkembangan lima proyek flagships dari 20 proyek utama yang telah diidentifikasi pada pertemuan MPA sebelumnya, serta konsultasi Tingkat Tinggi MPA untuk Promosi Investasi.

Hasil pembahasan dalam pertemuan MPA meliputi; (1) groundbreaking pembangunan proyek Jakarta Mass Rapid Transit (MRT) jalur Utara-Selatan serta penyelesaian implementasi proyek utama, termasuk rekonstruksi stasiun pompa timur di Pluit dan Komunitas Pintas dan MRT Jalur Timur-Barat dan Jawa-Sumatra Interconnection Transmission Line dipercepat pada tahun 2020; (2) kesiapan pihak Jepang untuk memfasilitasi pinjaman ODA untuk proyek MRT Jalur Utara-Selatan, MRT jalur Timur-Barat, dan Jawa-Sumatra Interconnection Transmission Line serta pinjaman untuk sektor pertanian, drainase dan energi; (3) percepatan formulasi proyek pembangunan pelabuhan Internasional baru Cilamaya dan pembangunan konstruksi akses jalan, melalui kolaborasi dengan pihak swasta dan pemerintah kedua negara; (4) kesepakatan mengenai pembuatan fasilitas pendukung MPA dan pembentukan dialog akselerasi PPP (Public Private Partnership); (4) kesepakatan melakukan studi kelayakan wilayah Jakarta-Bandung sebagai bagian dari proyek Jakarta – Surabaya Kereta Api Ekspres.

Dalam hal promosi investasi kedua belah pihak sepakat untuk meningkatkan kerjasama investasi dengan meninjau kembali regulasi untuk mempromosikan investasi langsung dari Jepang ke Indonesia, termasuk dalam hal kemudahan lisensi impor, prosedur bea masuk pelabuhan, isu visa tenaga kerja, serta prediktabilitas hukum dan regulasi.

Bertepatan dengan peringatan 55 tahun hubungan diplomasi Indonesia-Jepang, dalam pertemuan tersebut Menko Perekonomian mengatakan bahwa program MPA tersebut merupakan bagian dari upaya pencapaian tujuan dan sasaran MP3EI untuk mewujudkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Menko Perekonomian menambahkan bahwa pembangunan konektifitas infrastruktur yang memadai diharapkan dapat menfasilitasi pergerakan barang, jasa dan tenaga kerja serta meningkatkan daya tarik investasi baik dari Jepang maupun Negara-negara ASEAN.

“Jepang adalah mitra utama Indonesia dalam perdagangan, investasi dan pembangunan. Di bidang perdagangan, Jepang merupakan mitra terbesar ke-2 dengan nilai perdagangan pada tahun 2012 sebesar USD 52,9 milyar. Sedangkan di bidang investasi, pada tahun 2012 Jepang merupakan investor terbesar ke-2 dengan nilai realisasi investasi sebesar USD 2,45 milyar.”

“Investasi dari Jepang di Indonesia diharapkan akan semakin meningkat, dan Indonesia siap menjadi hub untuk investasi dan perdagangan dengan Jepang di kawasan ASEAN”, jelas Menko Perekonomian.

Hasil dari Pertemuan Keempat Steering Committee on Metropolitan Priority Area tersebut akan dilaporkan kepada kedua pemimpin negara yang akan melakukan pertemuan bilateral pada tanggal 13 Desember 2013, bertepatan dengan KTT Perayaan ke-40 kerja sama ASEAN-Jepang.

Perwakilan Indonesia turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah M.S Hidayat, Menteri Perindustrian; Prof Dr. Armida Salsiah Alisjahbana, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional.


Bagikan di | Cetak | Unduh