Hadapi AEC, Pemerintah Dorong Penciptaan Tenaga Kerja Berkualitas
13 Nov 2013 16:34Surabaya - Jelang diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) 2015, Pemerintah mendorong lahirnya tenaga kerja berkualitas. Hal ini agar tidak kalah berkompetisi degan tenaga kerja dari negara-negara ASEAN lainnya.
"Masyarakat Indonesia harus mengupayakan agar berkerja dengan kemampuan bertingkat tinggi. Karenanya pendidikan menjadi kunci untuk kualitas tenaga kerja yang kreatif, terampil dan produktif," kata Plt Deputi Bidang Koordinator Fiskal dan Moneter Bobby Hamzah Rafinus dalam acara Indonesia Employment Forum 2013, di Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (13/11/2013)
Oleh karenanya, sambung dia, lembaga pendidikan baik formal maupun informal mempunyai peranan untuk melengkapi masyarakat dengan kemampuan dan ketrampilan agar memiliki kompertensi didalam memasuki dunia kerja.
"Institusi-institusi pendidikan harus menjalin kerjasama dengan dunia usaha, untuk mengarahkan tidak sekedar menguasai teknologi tetapi semakin memenuhi standar kompetensi yang tinggi dan sejatih," ujarnya.
Menurutnya tahun ini tenaga kerja Indonesia terus bertambah dan masih didominasi oleh tenaga kerja tingkat dasar.
"Secara umum pada 2013 ini tenaga kerja mencapai 24,7 juta tenaga kerja dan pencapaian tertinggi berasal dari sektor pertambangan yang mencapai 116,5 juta tenaga kerja sedangkan sektor pertanian 8,6 juta tenaga kerja. Dalam sektor pertanian mengalami penurunan," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan program pemerintah yakni Masterplan Percepatan, Perluasan, Pembagunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) memberikan peluang yang banyak bagi penciptaan tenaga kerja. Karenanya, tenaga kerja yang kreatif, terampil dan produktif sangat dibutuhkan di Indonesia.