Menko Perekonomian: Inovasi Harus Menjadi Sebuah Gerakan dan Menjadi Karakter Anak Bangsa
23 Sep 2013 08:39PEKALONGAN - Inovasi harus menjadi sebuah gerakan dan menjadi karakter anak bangsa. Demikian hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Hatta Rajasa dalam sambutannya di Workshop Praktik Baik: "Kebijakan Inovatif untuk Mempercepat dan Memperluas Pembangunan Ekonomi di Daerah Otonom' di Auditorium Gren Mandarin Hotel, Kota Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat 20 September 2013.
Hatta menjelaskan, tanpa inovasi, ekonomi Indonesia akan stagnan dan tertinggal. Inovasi, tambah Alumnus Institut Teknologi Bandung (ITB) ini harus sejalan dengan teknologi dan harus dimulai dari daerah yang produktif seperti Pekalongan yang terkenal dengan kota Batik.
"Inovasi itu tidak ada artinya jika tidak masuk pasar dan yang membawa itu adalah technopreneur. Kalau di setiap daerah tidak muncul pusat keunggulan, maka tidak muncul manusia berkualitas," kata Hatta.
Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa manusia inovasi tidak akan pernah ada jika di daerah bahan mentahnya dijual, maka yang muncul manusia-manusia pekerja.
"Manusia inovasi tidak akan muncul kalau di daerah bahan mentahnya dijual, maka yang muncul manusia-manusi pekerja," tutur Hatta.
Saat ini kata Hatta Rajasa, dalam Forum Ekonomi Dunia, perekonomian Indonesia naik pesat menjadi peringkat ke-38 dari sebelumnya peringkat ke-50.
"Ini karena 3 indikator yakni infrastruktur yang sudah bagus, inovasi atau pendekatan teknologi, dan dunia usaha sudah membaik," ucap Menko Perekonomian.
Sebelum menyampaikan sambutan, Hatta Rajasa meresmikan Website Gerbang Indah Nusantara (GIN), portal.gin.web.id.
Tampak di acara itu Hatta Rajasa didampingi oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Walikota Pekalongan Basyir Ahmad, Kepala Kepala BPPT Marzan Aziz Iskandar.