Bitung dan Palu Akan Resmi Jadi KEK Tahun Ini
26 Jul 2013 13:00Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan tahun ini pemerintah akan menetapkan dua daerah yang akan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK) yakni Bitung dan Palu. Bitung dan Palu dinilai paling siap dibandingkan tiga daerah lainnya seperti Mandalika, Nusa Tenggara Barat; Maloy TKEZ (Trans Kalimantan Economi Zone) di Kalimantan Timur, dan Tanjung Api-Api Sumatera Selatan.
“Diperkirakan tahun ini yang pasti akan segera kita keluarkan adalah Bitung dan Palu yang sudah sangat siap bahkan untuk pembangunan jalan tol Bitung sudah akan dilakukan pada tahun ini. Diperkirakan awal Januari sudah akan tender jalan tol,” ujarnya usai rakor Evaluasi Kawasan Ekonomi Khusus, di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Jumat (26/7/2013)
Lebih lanjut ia berharap Bitung dan Palu dapat berkembang dengan pesat, pasalnya kedua daerah tersebut memiliki potensi yang cukup baik, seperti kelautan, pertanian dan pertambangan.
Sementara untuk daerah lainnya, sambung dia, masih harus menunggu proses kelengkapan terlebih dahulu. “Oleh karena itu kami menunggu Pemda untuk melengkapi seperti Tanjng Api Api, Mandalaika ini sudah hampir selesai akan tetapi kita masih menunggu blue print atau rencana perluasan pembangunan kawasan tersebut yang dilakukan perubahan terhadap desain yang sebelumnya,” tuturnya.
Sedangkan untuk Kalimantan, dari tiga daerah yang diajukan jadi KEK pemerintah pusat hanya menyetujui satu saja. Saat ini pemerintah sedang menunggu konfirmasi dari Pemda.
"Kita meminta konfirmasi Pemda agar mengintegrasikan dari 3 ajuan tersebut. Sebagaimana diketahui, Maloy TKEZ dan Lubuk Tutung ini memang daerah yang berpotensial,” ungkapnya.
Sementara Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan pengembangan daerah Lucky Eko Wuryanto mengatakan banyak investror yang berminat investasi di Bitung dan Palu.
Menurutnya, jumlah investasi yang masuk ke Palu sekitar Rp40 triliun. “Rp40 triliun itu dari 6 perusahaan yang berminat investasi. 6 perusahaan tersebut bergerak disektor smelter untuk nikel, logistic, karet, elektronik dan asam beling Volvo,” jelasnya.
Sedangkan untuk Bitung, Ada 5 perusahaan yang berminat melakukan investasi di Bitung, dengan jumlah investasi diperkirakaan sekitar Rp13 triliun. Untuk dua daerah KEK ini diharapkan berjalan lancar tidak seperti Sei Mangkei yang mengalami persoalan lahan.
“Untuk lahan tidak ada masalah, jadi banyak memang pelajaran yang kita coba hindari. Waktu sidang September kan dimintakan mengecek investor, kesiapan lokasi, kita laporkan hari ini sudah siap, RT/RW sudah siap, investornya begitu ditetapkan lokasi mereka langsung bisa masuk,” ungkapnya.