Pemerintah dan BI Bahas Perkembangan Ekonomi Terkini
25 Jul 2013 14:43Jakarta – Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) mengelar rapat koordinasi membahas perkembangan ekonomi baik dari sisi moneter, fiskal dan umum. Rapat antara pemerintah dan BI ini digelar di gedung Bank Indonesia, Kamis, 25 Juli 2013.
“Tadi kita mengadakan round table policy dialog, jadi dialog antar pemerintah dibawah koordinasi Menko Perekonomian dan Gubernur BI, dimana kita mendiskusikan dan mengupdate terkait perkembangan ekonomi moneter, fiskal dan umum,” kata Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di gedung BI, Jakarta.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan baik pemerintah maupun BI bersepakat menjaga pertumbuhan ekonomi. “Situasi global kita update dan sepertinya ada koreksi kebawah karena situasi global belum membaik bahkan Eropa mengalami pertumbuhan negatif, Jerman dan Perancis yang merupakan pilar perbaikan ekonomi Eropa juga masih berkutat dengan persoalannya. Oleh sebab itu, kita melihat Indonesia dengan pertumbuhan enam persen keatas tetap kita jaga,” ujarnya ditempat yang sama.
Ia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap tumbuh sesuai target dalam APBN. Untuk itu, guna menjaga pertumbuhan ekonomi sesuai dengan target, Ia mengaku pemerintah melakukan berbagai hal seperti menjaga inflasi, dan menjaga spending government.
“Kita menjaga inflasi, inflasi yang kita targetkan, kita harapkan tercapai. Kalaupun harus melakukan perubahan terhadap tata niaga yang kadang-kadang responnya lambat terhadap kenaikan harga, kita lakukan itu untuk betul-betul menjaga agar harga tidak melonjak, terjaga dan suplainya cukup,” tuturnya.
Sementara untuk menjaga spending government, sambung dia, dalam situasi global yang belum membaik maka Indonesia harus menjaga investasi, transaksi modal dan transkasi keuangan dengan baik.
Ada dua hal yang dilakukan pemerintah, pertama menjaga iklim investasi dengan melakukan relaksasi terhada beberapa hal terkait insentif dari investasi. “Saat ini relaksasi sedang dibahas di BKF. Jadi jangan sampai misalnkan kita berikan insentif tapi otomatisasi semua, jadi tidak bisa mengcreate lapangan kerja yang banyak, yang mengcreate lapangan kerja menjadi perhatian kita. Itu salah satunya,” ujarnya.
Kedua, tuturnya, melakukan pemangkasan terhadap aturan yang menghambat. “Kita sedang mengerjakan, setiap aturan-aturan ataupun perizinan yang tidak diatur peraturan perundagan diatasnya kita evaluasi. kalaupun ada peraturan-peraturan yang tidak sesuai perkembangan saat ini, kita evaluasi. ini sedang kita kerjakan,” jelasnya.