Bali - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Hatta Rajasa didaulat untuk menjadi pembicara dalam seminar bertajuk "Kelas Menengah dan Ekonomi Kreatif" yang diselenggarakan oleh FISIPOL, Universitas Udayana. 

Awal menyampaikan pemaparan, Hatta menyatakan ekonomi kreatif merupakan gelombang keempat dalam tahapan perkembangan ekonomi. Gelombang pertama diwarnai dengan ekonomi pertanian, kemudian ekonomi industri dan informasi. Menurut Hatta, pembangunan ekonomi kreatif sangat tergantung pada manusia sebagai sentral ide. Selain keterbukaan informasi, proteksi, jaringan atau akses ke pasar dan dukungan infrastruktur, Menko Perekonomian mengingatkan keberadaan kelas menengah di Indonesia memiliki perangai yang manja, serta gaya hidup yang konsumtif dan cendrung pamer. Keberadaan mereka harus mulai didorong pada perubahan yang lebih produktif dan menarik kelas ke bawah. Oleh karena itu, Hatta berharap peran universitas untuk membentuk kelas menengah pemikir dan peneliti agar keberadaan mereka lebih memiliki tanggung jawab sosial. 

Menko Perekonomian kembali menyampaikan pertumbuhan jumlah kelas menengah di Indonesia sangat signifikan. Terkait dengan kondisi ini, pemerintah berperan untuk menghantarkan ekonomi Indonesia ke tahap ekonomi kreatif, melalui kebijakan dan program-program yang berdampak secara jangka panjang dan terarah. "Pertambahan jumlah penduduk pada sensus 2010 disertai dengan jumlah pertumbuhan masyarakat kelas menengahnya," Ujar Hatta.

Dia menambahkan memasuki era globalisasi, dimana masyarakat dunia menjadi bebas mengakses ekonomi, informasi dan lainnya, Indonesia harus bisa bersaing. "Ke depan , Indonesia harus dilihat sebagai penghasil pruduk dengan cita rasa dan nilai tinggi, bukan sekadar pasar besar yang memenuhi skala ekonomi," tegas Hatta.

Diakhir sambutannya, Menko Perekonomian berpesan bahwa perekonomian Indonesia harus besar bukan sebagai peminat konsumen, namun besar karena pencipta produk kreatif yang bisa membesarkan ekonomi bangsa.