Workshop Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) 2014
08 May 2014 15:09Derawan – Telah dilaksanakan Workshop Kawasan Strategis Nasional (KSN) Badan Pengelola (BP) Kawasan Pengembangan Ekonomi Terpadu (Kapet) se-Indonesia di Pulau Derawan Kabupaten Berau. Dalam workshop tersebut dihadiri Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek Ishak, Bupati Berau, Makmur HAPK, Wakil Bupati, Ahmad Rifai.
Workshop KSN BP Kapet se-Indonesia dilaksanakan selama dua hari sejak 6-7 Mei 2014 dan diikuti oleh 13 BP Kapet dengan 160 peserta yang juga berasal dari sejumlah pejabat di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perindustrian, Kementerian PPN/Bappenas, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pemprov Kaltim dan Pemereintah Kabupaten Berau.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Kalimantan Timur menegaskan agar pemerintah pusat wajib memberikan dukungan anggaran untuk kegiatan Kapet di masing-masing provinsi. Serta perlu koreksi dan evalusasi pemerintah pusat terhadap program-program nasional yang dikembangkan di daerah, khususnya program pengembangan kasawan strategis nasional untuk pengembangan ekonomi negara.
Kegiatan Kapet juga harus disinkronkan dengan program pembangunan ekonomi nasional melalui program MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).
Kalimantan Timur dalam konteks MP3EI berada dalam Koridor III Kalimantan yang mempunyai peran cukup besar dalam percepatan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur terus berupaya agar program Kapet Sasamba di daerah khususnya dapat meningkatkan konektifitas kawasan pertumbuhan ekonomi di daerah.
Kapet Sasamba memiliki luas 389.930 hektar dan merupakan salah satu yang sudah berkembang dan akan terus dikembangkan untuk menarik penanaman investasi. Misalnya, pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Kariangau dan pembangunan Bandara Sepinggan (perluasan dan peningkatan) serta pembangunan powerplant dengan kekuatan 2x110 MW di Kariangau Balikpapan.
Gubernur Kalimantan Timur juga terus berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar dapat bersaing khususnya menjelang diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.