Sumber ekon.go.id

RI Naikan Tawaran Harga Inalum Jadi US$ 558 Juta

22 Oct 2013 10:28

Jakarta – Pemerintah Indonesia dengan perusahaan Jepang yaitu Nippon Asahan Alumunium (NAA) belum juga menemukan kata sepakat terkait nasib PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).  Oleh karena itu, untuk menemukan kata sepakat pemerintah Indonesia menaikan harga tawaran menjadi US$558 juta sebagai nilai buku PT Inalum.

Berdasarkan hasil audit Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) nilai buku PT Inalum sebesar US$ 424 juta. Sementara itu penilaian dari pihak NAA nilai buku PT Inalum mencapai US$ 626 juta.

“Angka hasil audit BPKP itu US$424 juta dan berdasarkan nilai revaluasi sebesar US$134 juta. Makanya menjadi US$558 juta,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa usai rakor Inalum di Kementerian Perekonomian, Jakarta, Senin (21/10/2013)malam.

Menko Perekonomian juga mengaku untuk mencapai kata sepakat pemerintah telah siap melakukan negosiasi akhir dengan NAA pada 25 Oktober mendatang. Kontrak kerjasama NAA sendiri akan berakhir pada 31 Oktober 2013.

“Kita harapkan tanggal 25 Oktober itu semua sudah clear sehingga memang sesuai dengan master agreement dan 1 November uangnya sudah masuk ke rekeningnya NAA itu yang kita harapkan selesai,” ujarnya.

Namun, sambung dia, pemerintah juga telah menyiapkan langkah untuk jalur arbitrase seperti menyiapkan tim pengacara. “Kita optimis selesai, sehingga tidak perlu lagi maju ke arbitrase. Kalau sudah arbitrase itu panjang prosesnya, butuh waktu yang lama. Tapi kita tetap siapkan langkah-langkah untuk kesana, seperti pengacara itu sudah disiapkan,” ungkapnya.


Bagikan di | Cetak | Unduh