Jakarta – Pemerintah memperkirakan laju inflasi hingga akhir tahun akan berada di bawah 9,2 persen. Hal ini bisa terjadi asalkan pada September dan Oktober pemerintah bisa menekan kerah deflasi.

“September dan Oktober harus dua bulan baru ada indikasi di bawah 9,2 persen, karena di dua bulan berikutnya yaitu November dan Desember menjelang akhir tahun akan ada tekanan secara musiman,” kataPelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro, di Jakarta, Senin (16/9/2013).

Pemerintah sambung dia, sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan laju inflasi di tahun ini dengan berbagai kebijakan yang telah di terapkan di sector perdagangan maupun pertanian. Namun, pihaknya mengakui pemerintah hanya bisa mengerem laju inflasi hanya dari sisi pangan.

“Kalau produk-produk impor apa dulu produknya, kalau memang barang biasa kita tidak bisa apa-apa, karena hanya pangan saja yang bisa kita atur,” ujarnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa optimis laju inflasi akan segera menurun pada September bahkan pada Oktober bisa terjadi deflasi. Menko Perekonomian juga mengatakan pemerintah akan terus berupaya untuk mengendalikan inflasi dengan cara menjaga volatile food dan administer price.