Pertemuan Komite Bersama Kerjasama Ekonomi Indonesia Korea Ke-3
25 Sep 2013 15:34Seoul, 25 September 2013 – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa memimpin delegasi ekonomi Indonesia melaksanakan pertemuan Komite Bersama Kerjasama Ekonomi ke-3 di Seoul, Korea Selatan. Delegasi ekonomi Republik Korea Selatan dipimpin oleh Menteri Perdagangan Industri dan Energi Mr. Yoon Sang-jick. Pertemuan pada hari ini lebih spesial karena bertepatan dengan perayaan hubungan diplomatik Indonesia dengan Korea Selatan ke-40. Hal ini sesuai dengan “Joint Declaration on Strategic Partnership to Promote Friendship and Cooperation in the 21st Century” yang telah ditandatangani oleh kedua kepala negara pada tahun 2005.
Pertemuansiang hariinitelahberjalandenganbaik, danterdapat banyakkemajuan yang telahdicapaiolehmasing-masing working group. Beberapa kerjasama konkret yang dilaporkan antara lain: kerjasama Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), industri pembuatan kapal, kerjasama CNG, kerjasama energi terbarukan, kerjasama infrastruktur, restorasi sungai ciliwung, kerjasama rice farming mechanization dan kerjasama mobil ramah lingkungan.
Pada kesempatan tersebut Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyampaikan bahwa, “kerjasama industri antara kedua Negara tidak terbataspada industri baja, ban dan shipbuilding tetapi juga melalui kelompok kerja bidang industri lainnya seperti aviation industryand teknologi informasi dan komunikasi”.
“Saya juga berharap Korea komit dengan janjinya yaitu adanya transfer teknologi. Saya jugaberharap dengan adanya kantor perwakilan BPKM di Seoul dapat meningkatkan iklim usaha bagi para pengusaha Korea yang akan menanamkan modal di Indonesia”, lanjut Menko Perekonomian.
Dalam bidang energi melalui Indonesia –Korea Energy Forum, beberapa proyek kerjasama bidang energiantara kedua Negara jugaterus dikembangkan mengingat Indonesia dan Korea selalu bekerjasama dalam hal energysecuritydi berbagai forum internasional.
Selain itu, “Saya berharap kelompok kerja infrastruktur dapat mengembangkan kerjasama yang lebih luas mengingat melalui MP3EI, Indonesia memiliki potensi kerjasama infrastruktur yang tersebar di 6 koridor ekonomi”, ujar Menko Perekonomian.
Di bidang kehutanan, pertanian dan perikanan juga terdapatbanyak kemajuan dalam kelompok kerja kehutanan, pertanian dan perikanan yang mendukung ketahanan pangan (food) security).Di bidangkelompok kerja kerjasama pembiayaan juga telah mencapai banyak kemajuan. Diskusi Policy Financial Institutions (PFI)dapat terus dilanjutkan mengingat pembiayaan proyek-proyek kerjasama Indonesia – Korea sangat bergantung dari sumber pembiayaannya.
Kemajuan lainnya juga telah dicapai oleh kelompok kerja bidang pengembangan mobil ramah lingkungan yang baru terbentuk tahun lalu. Sebagaimana diketahui, kelompok kerja ini terbentuk sebagai implementasi kesepakatan antara kedua Pemimpin beberapa waktu yang lalu sehingga kita harus benar-benar melaksanakan kesempakatan tersebut. “Saya juga meminta agar Pemerintah Korea dapat memberikan alih teknologi untuk pengembangan mobil ramah lingkungan ini”, menurut Menko Perekonomian.
Hubungan bilateral yang sudah terjalin dengan baik selama ini akan berkelanjutan dalam jangka panjang, sehingga dapat menjadi salah satu kunci sukses tercapainya hubungan yang saling menguntungkan bagi kedua negara. The Fourth Joint Committee Meeting On Economic Cooperation between Republic of Indonesia – Republic of Korea di Indonesia tahun depan. (ekon)