Pertalite: Bukan Untuk Peralihan, Melainkan Alternatif Pilihan
23 Jul 2015 15:28“Pertalite adalah bentuk diversifikasi produk oleh Pertamina. Kita tidak beralih, kita berikan pilihan yang lebih banyak saja pada masyarakat sebagai konsumen. Silakan jika masyarakat akan menggunakan pertamax, premium, pertalite ataupun yang lainnya”. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Sofyan Djalil, Kamis (23/7) di Graha Sawala, Gedung AA Maramis II, Jakarta Pusat.
Meski masyarakat bebas memilih, Sofyan tetap menyarankan agar memilih yang lebih berdampak positif pada lingkungan.
“Kita berharap masyarakat makin sadar, terutama yang punya mobil dan motor generasi baru, untuk membeli pertamax atau pertalite, atau yang memiliki oktan lebih tinggi, karena itu akan lebih baik. Semakin bagus bagi pembakaran di mesin, maka semakin bagus pada lingkungan,” ujarnya.
Positifnya, harapan dari pihak pemerintah tersebut mulai disambut baik oleh masyarakat. Sofyan menjelaskan bahwa permintaan akan pertamax menempati posisi paling tinggi. Menurutnya, hal tersebut menggambarkan bahwa masyarakat semakin menyadari bahwa oktan yang tinggi akan memberikan efek positif.
“Di koran kemarin, permintaan paling tinggi adalah pertamax. Masyarakat semakin menyadari bahwa oktan yang tinggi akan membuat mesin lebih awet dan menghasilkan tenaga yang lebih kuat,” terangnya.
Untuk mendukung hal tersebut, pemerintah juga akan terus memasang target untuk mengurangi Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kadar oktan berstatus di bawah standar minimum.
“Karena target kami adalah tidak boleh lagi ada oktan yang kurang dari standar minimum,” ulas Sofyan. (Idc)
***