Tiga Tahun Kartu Prakerja: Gebrakan Program Inovasi Start-Up E-Government Hingga Diminati Untuk Ditiru Negara Lain
15 Mar 2023 18:52KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
SIARAN PERS
HM.4.6/97/SET.M.EKON.3/03/2023
Tiga Tahun Kartu Prakerja: Gebrakan Program Inovasi Start-Up E-Government Hingga Diminati Untuk Ditiru Negara Lain
Jakarta, 15 Maret 2023
Program Kartu Prakerja berhasil menjalankan misinya menjadi program semi bansos di masa pandemi Covid-19. Program andalan Pemerintah yang manfaatnya telah diterima oleh 16,4 juta orang ini menjadi best practice inovasi pelayanan publik sekaligus menjadi standar baru bagi kebijakan publik yang lain. Program yang juga mendapatkan apresiasi dari tokoh-tokoh dunia ini, akan berubah menjadi skema normal di tahun 2023.
“Kartu Prakerja adalah sebuah model pertama dari program government to people, merupakan program e-government yang pertama yang dilaksanakan di Indonesia bahkan yang pertama dengan model ini di berbagai negara. Jadi, Kartu Prakerja adalah start-up e-government,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara “3 Tahun Prakerja: Gebrakan Inovasi Pelayanan Publik” yang digelar di Djakarta Theater, Rabu (15/03).
Dalam kesempatan tersebut Menko Airlangga juga menuturkan bagaimana Presiden memberi arahan pertama kali untuk membentuk Program Kartu Prakerja hingga akhirnya Program Kartu Prakerja lahir dengan sebuah organisasi simple berbentuk Project Management Officer PMO dan menjadi bagian dari upaya besar Pemerintah menghadapi pandemi Covid-19. Kartu Prakerja menjadikan Pemerintah menginspirasi Pemerintah membuat Bantuan Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BT- PKLWN) di masa pandemi Covid-19.
Menko Airlangga mengungkapkan bahwa Program Kartu Prakerja mendapat pujian dari tokoh-tokoh dunia karena banyak negara ingin menciptakan pelatihan serupa secara masif tetapi belum ada yang berhasil. Dalam sesi diskusi, Menko Airlangga juga menjelaskan korelasi pertumbuhan ekonomi dengan Program Kartu Prakerja yang dapat mendorong produktivitas yang selanjutnya akan juga mendorong konsumsi.
“Kita bersyukur, Prakerja bisa. Hasilnya jelas, empowerment, sebagian menjadi entrepreneurs, sebagian menjadi pekerja baru, dan yang bottom line penghasilannya rata-rata lebih tinggi dari yang tidak mengikuti Kartu Prakerja,” kata Menko Airlangga.
Ke depannya Program Kartu Prakerja akan terus dilanjutkan dan bertumbuh menjadi lebih baik dengan menjawab tantangan-tantangan di depan mata. Menko Airlangga mengatakan bahwa Program Kartu Prakerja akan memulai perjalanan barunya yakni dalam bentuk offline yang mana saat ini sistem dan polanya masih terus dicoba untuk menghasilkan kualitas yang terbaik. Tantangan lain yang solusi nya telah disiapkan Pemerintah adalah menghubungkan alumni Program Kartu Prakerja yang menjadi entrepreneurs dengan pembiayaan Kredit Usaha Rakyat.
“Saya minta agar ini terus didorong agar alumni Prakerja yang sudah lulus, yang menjadi entrepreneurs, yang tadi jumlahnya sedikit dibawah 20%, ini bisa terus di-track, jadi tidak lepas dari monitoring Kartu Prakerja. Tentu kita ingin menghasilkan pengusaha-pengusaha tangguh yang berasal dari didikan Kartu Prakerja,” pungkas Menko Airlangga.
Menutup penjelasannya, Menko Airlangga mengharapkan Program Kartu Prakerja terus berlanjut dan didorong menjadi Kartu Prakerja 2.0 yang menjadi end to end dari segi supply dan dari segi demand. Program Kartu Prakerja juga diharapkan bisa digunakan untuk pelayanan publik yang lain.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan pada tahun pertama strategi program fokus pada inovasi dan iterasi untuk membangun ekosistem dan mematangkan proses. Di tahun kedua, Prakerja membuka diri untuk evaluasi mengingat besarnya alokasi program.
Di tahun ketiga, Program Kartu Prakerja memperluas edukasi program, dalam dan luar negeri. Dengan bermodal hasil evaluasi, Program Kartu Prakerja bisa berbagi pengalaman dan membangun optimisme. Pelaksanaan program Prakerja juga efisien, karena biaya operasi PMO hanya 0,59% dari total anggaran.
Turut hadir dalam kesempatan tersebut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan, dan UMKM Kemenko Perekonomian, jajaran PMO Kartu Prakerja, perwakilan Kementerian/Lembaga, para mitra, dan alumni Program Kartu Prakerja. (ltg/iqb)
***
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto
Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia