Sumber ekon.go.id

Pemerintah Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional dengan Tingkatkan Digitalisasi dan Kualitas SDM

13 Jan 2025 23:51

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/10/SET.M.EKON.3/01/2025

Pemerintah Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi Nasional dengan Tingkatkan Digitalisasi dan Kualitas SDM

Jakarta, 13 Januari 2025

Indonesia mampu menjaga pertumbuhan ekonomi pada tingkat yang solid sebesar 4,95% (yoy) pada triwulan III-2024 yang mencerminkan ketahanan dan daya saing ekonomi. Indikator sektor riil, di antaranya PMI Manufaktur yang tetap ekspansif di level 51,2, dengan permintaan domestik yang kuat, dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) juga terus optimis yakni pada Desember 2024 adalah 127,7, serta Indeks Penjualan Riil (IPR) juga tumbuh positif.

“Ekonomi Indonesia pada 2024 diperkirakan tumbuh sebesar 5,1%, kita akan menunggu rilis dari BPS pada Februari nanti. Pemerintah yakin dengan berbagai kebijakan jelang Natal dan Tahun Baru lalu seperti program mudik gratis, diskon harga tiket pesawat, Harbolnas (transaksi mencapai Rp31 triliun), program BINA (transaksi mencapai Rp25,4 triliun), dan EPIC Sale (transaksi mencapai Rp14,9 triliun), ekonomi di Kuartal IV terdorong dan target pertumbuhan akan dapat tercapai,” jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam acara MNC Economic Outlook 2025, di Jakarta, Senin (13/1).

Dalam menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tetap bagus, Pemerintah telah mengeluarkan juga berbagai Paket Stimulus Ekonomi yang telah dirilis di akhir 2024 lalu, seperti bantuan pangan/beras, diskon listrik 50% untuk 2 bulan, PPN DTP properti dan otomotif, serta insentif PPh Pasal 21 DTP untuk sektor padat karya.

“Salah satu modal yang dimiliki Indonesia adalah potensi kelas menengah yang besar, sebagai pendorong utama pertumbuhan ekonomi. Jumlah kelas menengah Indonesia sangat signifikan, dengan proporsi mencapai 66,35% dari total penduduk. Jadi, Pemerintah secara konsisten memberi dukungan untuk kelas menengah melalui berbagai program seperti subsidi, insentif pajak, dukungan akses pembiayaan usaha, serta peningkatan kapasitas SDM,” tutur Menko Airlangga.

Presiden Prabowo Subianto juga telah mencanangkan 17 Program Prioritas mulai dari swasembada pangan, energi, pengentasan kemiskinan, hingga penyempurnaan penerimaan negara. Terdapat banyak hal positif telah dicapai dalam 90 hari pemerintahannya, mulai dari bergabungnya Indonesia ke BRICS hingga dimulainya Program Makan Bergizi Gratis.

Hilirisasi juga menjadi langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Hal ini salah satunya didorong dari produksi produk turunan nikel, yang pada 2023 ekspor produk hilirisasi nikel mencapai USD33,52 miliar atau sekitar Rp520 triliun, meningkat 745% dibandingkan 2017 yang hanya USD4 miliar.

“Kita juga memiliki potensi besar dalam mendorong hilirisasi di berbagai sektor. Contohnya, yang terjadi pada KEK seperti Gresik, Kendal, dan Galang Batang yang telah menunjukkan dampak nyata peningkatan nilai tambah ekonomi. Hilirisasi bukan hanya menciptakan nilai tambah, tetapi juga memperkuat daya saing di pasar global,” kata Menko Airlangga.

Untuk mencapai target pertumbuhan melalui investasi, Pemerintah juga memperhatikan angka Incremental Capital Output Ratio (ICOR) yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dengan investasi yang diperlukan untuk mencapai pertumbuhan tersebut. Guna meningkatkan investasi juga, Pemerintah terus berupaya membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk mendorong pusat ekonomi.

Selama 2024, KEK telah berhasil menghimpun investasi sebesar Rp82,6 triliun dan juga mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 42.930 orang. Secara kumulatif mulai dari 2012 hingga 2024, KEK telah mencatat capaian investasi sebesar Rp256,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156.208 orang dan melibatkan sebanyak 394 pelaku usaha.

Program pembiayaan untuk sektor produktif akan dilanjutkan juga di 2025. Untuk pembiayaan UMKM melalui program KUR, sepanjang 2024 terealisasi sebesar Rp282,44 triliun atau 100,87% dari target 2024 sebesar Rp280 triliun, dan diberikan kepada 4,95 juta debitur.

“KEK akan menjadi pusat pengembangan sektor strategis termasuk untuk peningkatan transformasi digital dan sumber daya manusia. Dan, penyaluran KUR tentu saja akan terus dioptimalkan untuk mendukung pembiayaan sektor produksi,” ujar Menko Airlangga.

Perjalanan meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam lima tahun ke depan dan visi Indonesia Emas 2045 memerlukan komitmen bersama. Untuk itu, semua pihak harus dapat lebih adaptif, inovatif, dan kolaboratif, termasuk kerja sama antara media-media seperti yang dinaungi oleh MNC Group dengan Pemerintah, sebab harus diyakini bahwa di 2025 akan membuka peluang baru di era keberlanjutan dan teknologi canggih.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni di antaranya Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Kartika Wirjoatmodjo, Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, serta Founder dan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo. (rep/fsr)

***

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, Threads, TikTok, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia


Bagikan di | Cetak | Unduh