Sosialisasi dan Edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan Dukung Akselerasi Pencapaian Target Inklusi Keuangan
14 Jul 2023 13:59Guna mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% pada 2024, Pemerintah terus gencar melakukan edukasi dan sosialisasi untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.
Sehubungan dengan hal tersebut, Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyelenggarakan “Sosialisasi Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR)” dan “Diseminasi Hasil Kajian Strategi Pemberdayaan Ekonomi Unit Usaha Pondok Pesantren untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan” pada Selasa (11/07) di Pendopo Kabupaten Jombang. Kegiatan tersebut sekaligus merupakan Aksi Nyata implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental yang merupakan bagian dari Gerakan Indonesia Mandiri.
“Gerakan Revolusi Mental adalah gerakan untuk mengubah cara pikir, cara kerja dan cara hidup bangsa Indonesia yang mengacu pada nilai-nilai Integritas, etos kerja, dan gotong royong berdasarkan Pancasila. Sedangkan Gerakan Indonesia Mandiri fokus pada peningkatan perilaku yang mendukung tercapaianya kemandirian bangsa dalam berbagai sektor kehidupan. Melalui budaya menabung kita dapat menciptakan generasi muda yang memiliki nilai-nilai kemandirian, kegigihan, kerja keras, hemat, disiplin dan konsisten,” ujar Kepala Biro Perencanaan Kemenko Perekonomian Evita Manthovani dalam sambutannya pada acara tersebut.
Kegiatan Sosialisasi Program KEJAR diawali dengan penyerahan simbolis rekening pelajar SMP dan MTs di Kabupaten Jombang. Dilakukan juga pembukaan 150 rekening bagi pelajar yang hadir dan 850 rekening bagi pelajar lain di Kabupaten Jombang.
“Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) merupakan program intervensi khusus bagi kelompok pelajar untuk mempercepat peningkatan inklusi keuangan di Indonesia melalui kepemilikan rekening pada lembaga keuangan formal,” tutur Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah Kemenko Perekonomian Erdiriyo.
Kegiatan tersebut turut didukung oleh Pemerintah Kabupaten, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Agama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Perbankan di wilayah Kabupaten Jombang dan Jawa Timur. Secara khusus Kantor Regional IV OJK memberikan dukungan berupa penyediaan saldo awal sejumlah lima ribu rupiah untuk 1.000 pelajar.
Staf Ahli Bupati Jombang Moch. Saleh yang hadir mewakili Bupati Jombang Mundjidah Wahab menyampaikan harapannya agar program ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat terutama kelompok pelajar di Kabupaten Jombang yang memiliki potensi besar untuk peningkatan inklusi keuangan.
Kemudian acara dilanjutkan dengan kegiatan Diseminasi Hasil Kajian Strategi Pemberdayaan Ekonomi Unit Usaha Pondok Pesantren untuk Meningkatkan Inklusi Keuangan. Kajian ini merupakan kolaborasi antara Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diharapkan dapat mendukung peningkatan inklusi keuangan syariah dan ekosistem ekonomi serta keuangan syariah.
Wakil Bupati Jombang Sumrambah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kajian ini sekaligus menjawab arahan Joko Widodo bahwa inklusi keuangan dalam hal ini melalui lembaga keuangan mikro, mampu memberikan akses layanan keuangan kepada kelompok pelajar/santri. (dep1/dlt/fln/fsr)
***