Sumber ekon.go.id

Pertemuan Kedua Joint Committee On Economic Cooperation (JCEC-2) Republik Indonesia-Republik Korea

26 Jul 2023 07:52

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/265/SET.M.EKON.3/07/2023

Pertemuan Kedua Joint Committee On Economic Cooperation (JCEC-2) Republik Indonesia-Republik Korea

Seoul, 24 Juli 2023

Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Republik Korea melakukan Pertemuan Ke-2 Joint Committee on Economic Cooperation (JCEC-2) di Seoul, Republik Korea (24/7). Agenda utama dalam pertemuan tersebut menindak-lanjuti Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA) yang berlaku efektif sejak Januari tahun ini.

Pada JCEC-2 RI-RoK juga dilakukan pendalaman area kerja sama pada tiga kelompok kerja (working groups), yakni: Trade and Investment, Industrial Cooperation, dan Digital Economy. Selain ketiga kelompok area kerja sama itu, JCEC memiliki kelompok kerja Energy and Mineral Resources yang telah bertemu bulan November 2022. Keempat area ini telah disepakati sebagai area keunggulan (potential advantages) bagi ekonomi kedua negara yang menjadi tujuan kolaborasi secara lebih terbuka dan saling menguntungkan.

Beragam peluang kerja sama kebijakan dan bisnis di berbagai tingkat antara dua negara dibahas secara dekat antara perwakilan lembaga pemerintah Indonesia-Korea. Kelompok kerja trade and Investment sepakat mendalami pengembangan investasi turunan nikel untuk baterai electric vehicle (EV), daur ulang baterai kendaraan listrik, motor listrik, solar panel, kemudahan perijinan impor, akses pasar produk buah Indonesia ke Korea serta bantuan pembangunan resmi (Official Development Assistance) bagi sektor infrastruktur EV, teknologi pendeteksi polusi dan zat pencemar berbahaya, termasuk peningkatan kapasitas di bidang metrologi.

Sementara kelompok kerja Industrial Cooperation membuka kesempatan kolaborasi sektor perindustrian, antara lain industri electric mobility (e-mobility) yang menjadi unggulan Korea, alih keahlian sumber daya industri 4.0, serta berbagai cakupan industri, seperti plate glass, ramah lingkungan, white bio-technology. Kelompok kerja ini juga sepakat mengembangkan produksi melalui perluasan pabrik petrokimia Lotte dan pembangunan klaster baja PT. Krakatau Steel-POSCO. Kementerian Perindustrian Indonesia juga menawarkan kerja sama produksi kebugaran (wellness) dengan industri bio prospecting. Korea memiliki keunggulan teknologi dan merek produk kebugaran termasuk kosmetika sedangkan Indonesia memiliki sumber daya bahan bakunya.

Kelompok kerja Digital Economy merupakan kelompok baru yang sebelumnya bernama WG e-Commerce. Kelompok ini dibentuk saat pertemuan bilateral di tengah KTT G20 Bali November 2022. Kesepakatan dalam kelompok kerja ini adalah pembangunan center of exellence for Digital Start-up, pengembangan Indonesia-Korea CEPA digital origin information exchange system, kerja sama perlindungan HAKI pada e-commerce, pengembangan dan perluasan akses pasar UMKM Indonesia melalui e-Platform, serta kebijakan impor barang melalui e-commerce. Masyarakat kedua negara semakin mengenal satu sama lain, sehingga gagasan pengembangan digitalisasi diharapkan membuka hubungan bisnis hingga level UKM.

Kelompok Energy and Mineral Resources membahas peluang kerja sama penting terkait transisi energi ramah lingkungan, pengolahan mineral penting dan logam tanah jarang serta mitigasi perubahan iklim global. Korea sejak lama menguasai teknologi baja dan kimia yang berhasil menopang kemajuan industri berteknologi tinggi, seperti otomotif dan semikonduktor. Kerja sama dalam bidang energi meliputi teknologi Carbon Capture and Storage (CCS), produksi energi hidrogen/amonia, PLTA, partisipasi perusahaan Korea di eksplorasi ladang gas bumi Indonesia, pengembangan Smart Grid Policy dan program pengembangan kapasitas SDM di sektor energi termasuk menjajaki teknologi nuklir modern untuk pembangkit listrik (smart reactor).

Hasil-hasil pertemuan empat kelompok kerja ini akan dilaporkan pada tingkat menteri dan kepala negara kedua negara. Pertemuan JCEC-2 ini juga menandai 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Korea

Ketua delegasi Pemerintah Indonesia, Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi menyampaikan, “Hubungan bilateral dua negara telah memasuki 50 tahun di 2023 umum disebut Golden Age sudah semestinya membangun kerja sama yang semakin erat dengan berbagai terobosan teknologi yang membawa manfaat bagi masyarakat kedua negara”.

Senada dengan keinginan dari pemerintah Indonesia, Ketua delegasi Republik Korea, Deputi Menteri Perdagangan, Industri dan Energi, Jeong DaeJin sepakat untuk lebih meningkatkan level dan sektor kerja sama dalam JCEC dalam menyambut 50 tahun hubungan bilateral dua negara. Jeong Dae-Jin juga mengusulkan fokus penguatan kerja sama baru dapat dilakukan dalam tiga sektor, yakni: pengembangan rantai pasok regional dan global, kerja sama green industry dan mitigasi perubahan iklim, serta maksimalisasi implementasi perjanjian dagang dua negara yang berlaku mulai awal tahun ini yaitu Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IKCEPA) dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Pertemuan yang berlangsung hangat ini juga sepakati tindak lanjut peningkatan dan terobosan dalam kerja sama Indonesia-Korea. kedua Deputi Menteri setuju untuk segera menindaklanjuti sektor prioritas dalam JCEC. Sektor tersebut meliputi peningkatan transparansi, kemudahan serta kepastian berbisnis dan berinvestasi, pengembangan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir (pengolahan nikel, industri baterai hingga kendaraan listrik), kolaborasi dalam negosiasi internasional termasuk terkait sektor mineral penting (critical mineral) serta kerja sama transisi energi. JCEC-2 ini dilanjutkan dengan pertemuan bisnis sebagai bagian dari perayaan 50 hubungan Indonesia-Korea yang melibatkan lebih dari 200 perusahaan. (dep7)

***

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto   
   

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Threads, Facebook, TikTok, dan YouTube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia


Bagikan di | Cetak | Unduh