Sumber ekon.go.id

Menko Airlangga: Selain Aman untuk Investasi, Indonesia Juga Punya Andil Besar dalam Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan ASEAN

11 Oct 2023 12:49

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA

SIARAN PERS
HM.4.6/392/SET.M.EKON.3/10/2023

Menko Airlangga: Selain Aman untuk Investasi, Indonesia Juga Punya Andil Besar dalam Pertumbuhan Ekonomi di Kawasan ASEAN

Jakarta, 11 Oktober 2023

Keketuaan Indonesia pada ASEAN tahun 2023 telah berhasil melahirkan berbagai hasil konkret, diantaranya yakni ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA). Lebih lanjut, hasil dari Forum ASEAN-Indo Pasifik (AIPF) juga turut menguatkan komitmen negara-negara anggota ASEAN untuk menjadikan ASEAN sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi global di masa depan.

Melansir data dari IMF, pertumbuhan perekonomian ASEAN juga solid dengan mencapai 5,6% pada tahun 2022 serta diperkirakan akan mencapai 4,2% pada tahun 2023 dan meningkat menjadi 4,5% pada tahun 2024. Nilai total perdagangan barang dagangan di kawasan ASEAN juga berhasil mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya yaitu sebesar USD3.8 triliun pada tahun 2022 atau meningkat sebesar 14,9% dari USD3.3 triliun dari tahun 2021. Arus masuk FDI juga mencatat rekor tertinggi sepanjang masa yakni sebesar USD224.2 miliar pada tahun 2022 atau meningkat 5,5% dari USD212.4 miliar dari tahun 2021, dengan mengidentifikasi peluang yang berkembang di sektor manufaktur dan jasa.

“Konektivitas merupakan kunci bagi pembangunan ekonomi terpadu di kawasan. ASEAN telah dilengkapi dengan Master Plan on ASEAN Connectivity 2025 untuk memperkuat konektivitas regional dan harus meningkatkan sinergi dan kolaborasi antar inisiatif kerja sama subregional di bawah ASEAN,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam UOB Gateway to ASEAN Conference 2023 di Jakarta, Rabu (11/10).

Menko Airlangga menyampaikan bahwa ASEAN termasuk kawasan yang stabil dan Indonesia turut berkontribusi dalam kestabilan politik dan pertumbuhan ekonomi ASEAN. Selain itu, Indonesia merupakan salah satu negara di ASEAN dimana profitabilitas investor terlindungi sehingga investasi di Indonesia aman dan menguntungkan.

Terkait dengan ASEAN DEFA yang diluncurkan dalam Keketuaan ASEAN tahun 2023, ASEAN DEFA berfungsi sebagai upaya kolektif untuk mewujudkan potensi ekonomi digital ASEAN yang menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi secara masif yakni dari USD1 triliun menjadi USD2 triliun pada tahun 2030. Skema ASEAN DEFA juga mendorong pembangunan infrastruktur dan konektivitas digital sebagai prasyarat untuk membuka sebagian besar dampak ekonomi digital terhadap perekonomian secara keseluruhan, termasuk memastikan tingginya tingkat akses internet kepada masyarakat yang didukung dengan perangkat dan jaringan seluler yang memadai. Menurut Indeks Kesiapan Jaringan dari Oxford Insights, skor indeks ASEAN saat ini 70 dan berada di atas rata-rata global (skor indeks 62) dengan jangkauan seluler yang tinggi dan jangkauan broadband yang terus berkembang.

Menutup penjelasannya, Menko Airlangga menggarisbawahi bahwa nilai tambah manufaktur yang telah menjadi kebijakan Indonesia untuk memajukan industrialisasi. Indonesia juga telah meluncurkan transisi mata uang lokal dengan 5 negara ASEAN sehingga bisa menggunakan Quick Response Code dari masing-masing negara, sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan mata uang Dollar Amerika Serikat di kawasan ASEAN.

“Jika kita bisa memperluas sektor lembaga keuangan ini lebih mendalam, dan melibatkan perbankan, menurut saya ini penting untuk melakukan stabilisasi perekonomian di ASEAN, khususnya untuk melindungi UMKM dari fluktuasi nilai tukar mata uang asing dan situasi geopolitik,” pungkas Menko Airlangga.

Dalam sesi doorstop, Menko Airlangga menyampaikan kepada awak media bahwa dukungan perbankan sangat penting dalam menghadapi berbagai gejolak ekonomi. Terkait gejolak/krisis dalam sektor pangan, Menko Airlangga menegaskan bahwa ASEAN merupakan kawasan yang memiliki resiliensi yang cukup kuat karena ASEAN mempunyai lumbung pangan.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut diantaranya yakni Deputy Secretary General for ASEAN Economy Community Satvinder Singh, Duta Besar Singapura Untuk Indonesia Kwok Fook Seng, Duta Besar Indonesia Untuk Singapura Suryopratomo, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kemenko Marves Firman Hidayat, Deputy Chairman andCEO UOB Group Wee Ee Cheong, serta Presiden Direktur UOB Indonesia Hendra Gunawan berikut jajaran UOB Group. (ltg/fsr)

***

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Persidangan
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
Haryo Limanseto

Website: www.ekon.go.id
Twitter, Instagram, Facebook, TikTok, & YouTube: @PerekonomianRI
Email: humas@ekon.go.id
LinkedIn: Coordinating Ministry for Economic Affairs of the Republic of Indonesia


Bagikan di | Cetak | Unduh