Sumber ekon.go.id

Pemerintah Tinjau Proses Produksi Sejumlah Pabrik Gula Dalam Rangka Mendorong Percepatan Swasembada Gula Nasional

16 Jul 2024 18:53

Dalam rangka mewujudkan swasembada gula nasional guna menjamin ketahanan pangan, ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu, serta meningkatkan ketahanan energi dan pelaksanaan energi bersih, Pemerintah memutuskan percepatan swasembada gula nasional melalui Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023.

Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah kemudian membuat peta jalan (road map) percepatan swasembada gula nasional dan penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel) melalui Keputusan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 418 Tahun 2023.

Ditargetkan secara nasional swasembada gula untuk kebutuhan konsumsi akan tercapai pada tahun 2028, sedangkan swasembada gula untuk kebutuhan industri dan peningkatan produksi bioetanol akan tercapai pada tahun 2030.

Guna memantau pelaksanaan swasembada gula tersebut, Pemerintah melalui Kemenko Perekonomian telah melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi progres swasembada gula dan bioetanol di Pabrik Gula (PG) Gempolkrep dan PT Enero Surabaya, pada Rabu (12/06).

Pabrik Gula Gempolkrep sendiri merupakan penyumbang laba terbesar PTPN X dari sektor produksi gula. Produktivitas pabrik gula ini sebesar 7.200 ton per hari. Namun karena pasokan tebu yang terbatas, produktivitasnya menurun hanya sekitar 6.500 ton per hari.

Untuk itu, sebagai salah satu pabrik gula yang masih aktif beroperasi, Pabrik Gula Gempolkrep perlu melakukan pembenahan dalam sistem manajemen serta merevitalisasi alat produksi agar semakin efisien. Bentuk revitalisasi yang dilakukan misalnya seperti mengganti mesin uap menggunakan mesin listrik, serta menggunakan teknologi baru, seperti core sampler untuk menentukan rendemen tebu petani.

Pembenahan juga perlu dilakukan dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) dan penerapan sistem IT untuk melakukan pendataan arel tebu milik petani mitra. Pabrik Gula Gempolkrep ini merupakan salah satu pabrik gula yang terintegrasi dengan pabrik etanol yang mengolah tetes tebu. Pabrik gula ini mempunyai anak usaha yakni PT Energi Agro Nusantara yang mengolah hasil tetes tebu. Berdasarkan informasi yang didapat untuk harga tetes tebu dibandrol Rp2.000 per liter. Tapi setelah diolah menjadi etanol harganya mencapai Rp12.000 per liter.

Pemerintah akan terus melakukan monitoring dan evaluasi guna memantau pelaksanaan peta jalan (road map) swasembada gula dan pencapaiannya yang melibatkan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, swasta, asosiasi pekebun, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), serta akademisi. Perkembangan pelaksanaan tersebut akan dilaporkan secara berkala setiap 6 bulan sekali kepada Presiden dan sewaktu-waktu apabila diperlukan. (dep2/dlt/fsr)

 

***


Bagikan di | Cetak | Unduh